Ikuti Kami

SBY WO, ProJo: Kami Hanya Bawa Energi & Kegembiraan Rakyat

"Kami hanya bernyanyi Jokowi lagi, Jokowi lagi. Kami tidak memprovokasi siapapun."

SBY WO, ProJo: Kami Hanya Bawa Energi & Kegembiraan Rakyat
Capres-Cawapres Jokowi - Kiai Ma'ruf iring-iringan bersama para pendukung usai kampanye

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Monas, karena terganggu dengan sikap dari kelompok relawan Pro Jokowi (Projo). Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi  pun mempertanyakan apa yang membuat Presiden RI ke 6 itu marah.

Budi mengatakan, kehadiran Projo dalam Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Lapangan Silang Barat Tugu Monas, Jakarta Pusat untuk menjadikan pesta demokrasi 2019 berlangsung damai  dan penuh kegembiraan.

"Kami hanya membawa energi dan kegembiraan rakyat. Kami menghormati siapapun parpol peserta pemilu 2019. Kami menghormati Pak SBY sebagai Presiden RI ke 6. Begitu pula Bu Mega dan Pak Habibie," jelas Budi.

"Kami hanya bernyanyi Jokowi lagi, Jokowi lagi. Kami tidak memprovokasi siapapun. Bahwa kami hadir dalam jumlah yang besar, penuh semangat kegembiraan, wajar saja," jelas Budi.

Budi juga menegaskan, kehadiran Projo dalam acara itu hanya meneriakkan dukungan untuk Jokowi agar bisa menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya.  "Tidak ada aroma permusuhan, amarah dan dendam. Tidak ada kata- kata kasar, makian bahkan kami tidak mencemooh siapa pun. Kami berjumpa dengan seluruh pimpinan parpol. Tanya saja kepada mereka apa yg kami lakukan," ujar Budi.

"Kami hanya bernyanyi dan teriak 'Jokowi lagi, Jokowi lagi', Apa itu salah? Kami ada di ruang publik bukan di area yang jadi tanggung jawab KPU," jelas Budi.

"Ketika rombongan Pak SBY melintas dan kami berteriak Pak SBY ayo dukung Jokowi. Apakah ini salah?  Karena faktanya banyak kader Partai Demokrat juga yg mendukung Jokowi diberbagai daerah seperti Pake Karwo dan Lucas Enembe. Sebagai tokoh nasional, saya menilai wajar ajakan itu. Kalau enggak mau ya nggak apa- apa. Demokrasi kan menghormati perbedaan pendapat , " jelas Budi.

"Kami menilai tidak ada satupun perundangan- undangan yang kami langgar. Biarkan rakyat merayakan pesta demokrasi 2019 dengan penuh kegembiraan, " pungkas Mantan Aktivis UI 98 ini.

Quote