Ikuti Kami

TKN Optimistis Raih 60 Persen Suara Milenial

Bahlil sangat yakin mayoritas para pemilih muda akan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

TKN Optimistis Raih 60 Persen Suara Milenial
Ketua Direktorat penggalangan pemilih muda tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Direktorat penggalangan pemilih muda tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia mengaku optimis akan meraih suara generasi milenial sebanyak 60 persen.

"Saya, Insya Allah 60 persen minimal (suara) dari anak muda itu kita raup. Saya punya data," ungkap Bahlil saat ditemui di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf Amin, Jalan Proklamasi nomor 46, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/2).

Baca: Didukung SAHI, KH Ma'ruf: Selesai Sudah Pilpres Ini

Bahlil sangat yakin mayoritas para pemilih muda akan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kami yakin bahwa pemilih milenial anak muda akan mayoritas mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin ketimbang pasangan yang disebelah sana," ucap Bahlil.

Untuk meraih 60 persen suara milenial bagi Jokowi-Ma'ruf Amin, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyebut tim kampanye terus bergerak dan melakukan berbagai diskusi politik meraih suara swing voters yang didominasi oleh pemilih muda. Menurut Bahlil, ada sekitar sembilan juta pemilih muda yang berusia 17-25 tahun yang terdektaksi sebagai swing voters.

"Kita memperbanyak diskusi-diskusi dengan anak-anak muda. Kita membuat diskusi-diskusi memberikan pemahaman-pemahaman kepada mereka agar menentukan hak pilih mereka," ungkap Bahlil.

Baca: Jelang Pilpres, Ara Ajak Masyarakat Jaga Persatuan

Selain berdiaksi mengenai berbagai capaian yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi, Bahlil menambahkan, timnya juga terus berpesan agar generasi muda tidak memilih untuk golput (golongan putih) pada Pemilu 2019. Alasannya, dengan ikut memilih maka ikut pula dalam menentukan masa depan bangsa.

"Kita minta mereka jangan menjadi golput karena negara kita ini negara politik. Satu suara itu menentukan masa depan bangsa. Jangan kita memberikan hak kita kepada pemimpin yang belum ada bukti dan tidak mempunyai track record yang jelas untuk membangun bangsa ini," tandasnya.

Quote