Jakarta, Gesuri.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Maruf Amin memiliki strategi untuk meningkatkan elektabilitas paslon nomor urut 01, jelang kampanye terbuka pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Strategi tersebut yakni menerjunkan tokoh-tokoh nasional untuk menjadi juru kampanye Jokowi-Kiai Ma’ruf.
Baca: Kampanye Hitam ke Jokowi Dilakukan Kubu Tak Berprestasi
"Itu kebersamaan kita tampilkan di acara kampanye, dan tentunya bersama seluruh relawan dan caleg dari sembilan parpol pengusung akan dimaksimalkan," ujar Direktur Program TKN Jokowi-Kiai Ma'ruf Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3).
Aria menjelaskan, sejumlah tokoh nasional yang akan ikut dalam kampanye terbuka, seperti Deddy Mizwar dan Tuan Guru Bajang.
Bahkan Ketua umum partai politik juga akan ikut mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf, seperti Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh.
"Tokoh masyarakat tingkat nasional ini akan kita bagi ke 17 wilayah, di setiap jadwal yang diberikan ke kita," ujar Aria Bima.
Selain itu calon legislatif untuk DPR RI dari partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf juga akan ikut dalam kampanye yang diikuti oleh tokoh-tokoh nasional tersebut.
"Konsepnya menyatunya paslon antara parpol dan ketua parpol, bersama relawan dan calon legislatif tokoh agama masyarakat dalam menangkan pilpres. Yang itu akan kita kuatkan dalam penjadwalan kampanye terbuka ini," ujar Aria Bima.
Seperti diketahui, kampanye rapat umum di tempat terbuka baru boleh dilakukan pasangan calon (paslon) Pilpres 2019 pada 24 Maret-13 April mendatang. Adapun TKN mendapatkan zona B, yang terdiri dari 17 provinsi di Indonesia. Zonasi akan berlaku 2 hari, dan setiap setelah 2 hari kampanye akbar, TKN dan BPN akan bertukar zonasi kampanye.
Baca: Zonasi Kampanye Terbuka, TKN Terapkan Perang Total
Lebih lanjut Aria mengatakan, Jokowi dan Kiai Ma'ruf tidak akan berkampanye bersama dalam satu wilayah. Keduanya masing-masing akan berkampanye di berbagai wilayah yang berbeda.
"Pak Jokowi ke mana dan Pak Kiai Ma'ruf ke mana, tidak berbarengan. Yang berbarengan mungkin hanya membuka dan menutup (kampanye terbuka), tapi tempatnya belum (ditentukan)," ujar Aria Bima.
