Ikuti Kami

Kampanye Hitam ke Jokowi Dilakukan Kubu Tak Berprestasi

Budiman Sudjatmiko menilai kampanye hitam dengan isu jika Jokowi terpilih lagi, tidak ada lagi azan.

Kampanye Hitam ke Jokowi Dilakukan Kubu Tak Berprestasi
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Solo, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai kampanye hitam dengan isu jika Jokowi terpilih lagi, tidak ada lagi azan di Karawang, Jawa Barat hanya dilakukan oleh kubu yang tidak memiliki prestasi.

Hal itu dikatakan Budiman saat menjadi pembicara dalam talkshow 'Smart Millennials For NKRI' yang digelar Komunitas Srikandi Indonesia di Aston Hotel Solo, Kamis (28/2).

Baca: TKN Pastikan Tidak Ambil Keuntungan Sidang Perdana RS

"Ya itu hanya dilakukan oleh mereka yang tidak punya prestasi," tegas Budiman.

Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik itu juga menyinggung soal perannya dalam menggulingkan Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun lamanya. Budiman mengaku kala itu ikut mengacak-acak Orde Baru. 

"Karena saat itu manusia harus bebas, jangan dibawah bayang-bayang ketakutan," jelasnya.

Dan Budiman berpandangan, kemunculan Jokowi dalam konstelasi politik nasional sejak 2014 lalu, adalah suatu bentuk dobrakan. Kehadiran Jokowi memberikan nuansa baru dalam perpolitikan nasional. 

"Pak Jokowi mengawali dari nol, sehingga memberikan hal yang baru. Karena sekarang era disruption, maka imajinasilah yang akan menentukan," ungkapnya.

Baca: Puan Harapkan Distribusi Buku Hingga Pelosok Desa

Sebelumnya, seperti diketahui, tiga emak-emak dari Relawan Pepes Prabowo-Sandi di Karawang, ditangkap Polisi karena melakukan kampanye hitam dengan mengusung isu bahwa jika Jokowi terpilih lagi, maka tidak ada lagi azan. 

Selain itu, mereka juga melempar fitnah bahwa jilbab tidak ada lagi, serta pernikahan sejenis akan dibolehkan apabila Jokowi menang.

Quote