Ikuti Kami

TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Terlalu Dini Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Sejauh ini paslon 02 unggul dalam perolehan suara masih berdasarkan hitung cepat (quick count) di lembaga-lembaga survei.

TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Terlalu Dini Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro.

Jakarta, Gesuri.id - Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro, menyebut terlalu dini mengucapkan selamat kepada paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sejauh ini paslon 02 unggul dalam perolehan suara masih berdasarkan hitung cepat (quick count) di lembaga-lembaga survei.

Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI

“Kalau kita mau ucapkan selamat masih terlalu dini. Dan, hari ini kita masih bicara quick count. Kalau kita bicara quick count itu hitung cepat, maka kami masih menunggu hasil rekapitulasi manual,” kata Aryo Seno kepada wartawan, Kamis (15/2).

Rekap manual KPU akan diketahui bulan Maret nanti.

Aryo Seno mengatakan, TPN Ganjar-Mahfud juga melakukan hitung cepat internal. Ia menyebut, hasil hitung cepat mereka berbeda dengan quick count lembaga-lembaga survei.

Dia mengingatkan, dugaan kecurangan Pilpres 2024 di banyak tempat sedang dibahas di media sosial, salah satunya adalah surat suara yang sudah tercoblos.

Politikus muda PDI Perjuangan itu menuturkan, TPN Ganjar-Mahfud sedang mengumpulkan dan mengobservasi temuan lainnya.

“Kita masih optimistis. Ini tidak hanya masalah menang kalah saja, kalau menang kalah secara elektoral mudah saja bagi PDI Perjuangan dukung Presiden Jokowi untuk periode tiga. Tapi hari ini PDI Perjuangan memilih untuk memperjuangkan demokrasi, bukan hanya menang kalah,” lanjutnya.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Aryo menekankan, yang menjadi permasalahan saat ini bukanlah mengenai elektoral saja. Namun, saat kampus dan mahasiswa bergerak, budayawan juga bergerak serta tokoh agama bersuara.

“Ini menunjukkan ada something wrong. Kalau Pak Prabowo mengusung keberlanjutan, apakah hal-hal yang dikritik dari para budayawan, akademisi dan para guru besar akan dilanjutkan?” pungkasnya.

Quote