Ikuti Kami

Whisnu Sakti Terima Keluhan Warga Soal Saluran Air 

Menjelang musim hujan seperti ini, warga selalu khawatir kebanjiran sehingga mereka mengadukan masalah tersebut ke pemkot.

Whisnu Sakti Terima Keluhan Warga Soal Saluran Air 
Whisnu Sakti Buana mendengarkan pemaparan warga tentang kondisi saluran air di Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari. (Foto: Istimewa)

Surabaya, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menerima keluhan warga mengenai kondisi saluran air di Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari. 

Pasalnya, menjelang musim hujan seperti ini, warga selalu khawatir kebanjiran sehingga mereka mengadukan masalah tersebut ke pemkot.

Whisnu mengaku prihatin melihat kondisi tersebut, sekaligus heran dengan realisasi musrenbang yang banyak tersendat. 

Sebab, lanjutnya, hal itu tidak hanya terjadi di Kedungdoro. Hingga kini, kata WS, realisasi musrenbang memang belum tampak di sebagian besar wilayah. 

”Tentu ini akan menjadi perhatian kami,” ujarnya.

Whisnu mengungkapkan selama ini yang dilaporkan OPD (organisasi perangkat daerah) selalu bagus, dan semua sudah tuntas. 

Baca: Pilkada Surabaya, PDI Perjuangan Ajukan Wishnu Sakti Buana

Namun, ketika turun ke lapangan, faktanya berbeda. ”Itu nanti tentu kami diskusikan bersama dinas maupun OPD terkait,” tuturnya.

Sekretaris RW 3 Siswadi mengungkapkan, wilayahnya tergolong kawasan padat penduduk. Namun, kondisi salurannya kurang diperhatikan. 

”Rawan sekali banjir kalau musim hujan,” ujarnya.

Selain itu, kondisi saluran yang masih terbuka dianggap mengkhawatirkan. Sebab, tidak ada pembatas di sisi kanan-kirinya. Orang yang lengah bisa tercebur ke saluran tersebut. 

”Kami sudah mengajukan perbaikan. Minimal ditutup,” kata Siswadi.

Usul itu sudah dimasukkan ke dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tahun 2019 untuk direalisasikan tahun ini. Namun, hingga kini, belum ada tindak lanjut dari pemerintah atas usul tersebut. Alasannya, anggaran yang tersedia tidak mencukupi.

Padahal, APDB (anggaran pendapatan dan belanja daerah) Kota Surabaya cukup tinggi. Nilainya lebih dari Rp 10 triliun. 

Baca: Whisnu Sakti Sambangi Warga di Kampung Ambon

”Sebetulnya sudah disurvei. Sudah dicek petugas. Tapi tidak tahu, sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ungkapnya.

Karena itu, dia berharap kedatangan Whisnu bisa menjadi jawaban atas keluhan warga setelah melihat sendiri kondisinya. 

”Jadi, biar Pak Whisnu tahu langsung. Kampung ini memang dikelilingi gedung bertingkat yang megah. Tetapi ironis karena minim perhatian dari pemerintah,” ucap Siswadi.

Quote