Ikuti Kami

Banyuwangi Pamerkan Olahan Sidat di Rakernas Partai

Selama ini sidat asal Banyuwangi banyak diekspor ekspor ke Jepang, Singapura, dan Vietnam.

Banyuwangi Pamerkan Olahan Sidat di Rakernas Partai
Berbagai macam olahan sidat yang dipamerkan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 10-11 Januari 2020.

Jakarta, Gesuri.id - Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi perikanan. Hal itu, dibuktikan dengan dipamerkannya berbagai macam jenis ikan sidat dan olahannya dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 10-11 Januari 2020.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, pihaknya menampilkan sidat dengan berbagai olahan menggunakan rempah khas Indonesia, mulai bumbu bali, rica-rica, dan kare.

"Semuanya sudah dalam bentuk kemasan higienis. Sidat yang diolah dengan rempah-rempah unggulan menjadi komoditas bernilai ekonomis tinggi yang bisa memberi manfaat bagi ekonomi masyarakat," ujarnya.

Selama ini sidat asal Banyuwangi banyak diekspor ekspor ke Jepang, Singapura, dan Vietnam. Komposisi terbesar dikirim ke Jepang. Di Jepang, banyak restoran menyajikan sidat atau yang biasa disebut sebagai "unagi".

Anas mengatakan, sidat merupakan salah satu potensi sektor perikanan yang potensial untuk dikembangkan. Beberapa tahun lalu, masih sedikit pelaku usaha perikanan di Banyuwangi yang membudidayakan sidat. Kebanyakan masih perusahaan skala besar. Namun, melihat potensinya, kini kelompok pembudidaya ikan rakyat mulai tertarik mengembangkannya. Di antaranya telah berdiri "Sidawangi" yang membudidayakan sidat bermitra dengan perusahaan eksportir.

"Sejumlah usaha kuliner Banyuwangi kini juga mulai menghadirkan menu sidat, padahal dulu biasanya hanya diekspor. Mereka menyajikan pepes sidat, sidat ungkep, dan sejenisnya," ujarnya.

Ikan sidat, lanjut Anas, hanya mau hidup di air yang bersih. Banyuwangi memenuhi persyaratan tersebut.

"Tentu pengembangan olahan perikanan ini membutuhkan riset dan inovasi dalam berbagai bentuknya. Potensi kekayaan Indonesia jika digerakkan dengan riset dan inovasi akan menjadi kekuatan dahsyat. Maka sangat tepat PDI Perjuangan menggaungkan tema terkait riset dan inovasi nasional dalam rangkaian ulang tahunnya yang ke-47 pada tahun ini," ujarnya.

Untuk diketahui, sidat yang ditampilkan antara lain sidat glass eel, elver, hingga sidat siap panen. Ikan tersebut dipamerkan dalam kondisi hidup, sehingga pengunjung bisa melihat langsung kondisi hidupnya hingga diolah melalui beragam olahan pangan.

Sidat sendiri adalah kelompok ikan yang memiliki tubuh ramping, masuk dalam Ordo Anguilliformes. Ordo sidat tersebut terdiri atas 4 subordo, 19 famili, 110 genera, dan 400 spesies. Selain hidup di laut, ada jenis tertentu yang dibudidayakan di air tawar.

Quote