Ikuti Kami

Cok Ace: Pemulihan Wisata Bali Butuh Kerjasama Semua Pihak

Kondisi pariwisata Bali beserta para pelaku usahanya serta masyarakat umum, yang berada pada titik kondisi memprihatinkan.

Cok Ace: Pemulihan Wisata Bali Butuh Kerjasama Semua Pihak
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace).

Badung, Gesuri.id - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengatakan pemulihan Bali dari pandemi akan terjadi dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan. Dalam rentan waktu tersebut semua komponen masyarakat diharapkan melakukan pergerakan dan semua memiliki peran penting dalam pemulihan tersebut. 

Baca: UMP DKI Berubah-ubah, Anies Baswedan Setengah Hati ke Buruh

"Termasuk dalam pembaharuan pariwisata Bali," ujarnya saat menghadiri dan membuka secara resmi penyelenggaraan Festival Pandawa ke X dan Kontes Bonsai Nusantara The Max Under 30cm di Pantai Pandawa, Desa Adat Kutuh, Badung, Rabu (15/12).

Cok Ace menuturkan, kondisi pariwisata Bali beserta para pelaku usahanya serta masyarakat umum, yang berada pada titik kondisi memprihatinkan. Terdampak paling parah akibat pandemi Covid – 19, sehingga perekonomian Bali mengalami kontraksi paling parah diantara provinsi lainnya di Indonesia.

Ia mengulas pernyataan yang menyampaikan Bali akan pulih dari pandemi dalam kurun waktu 3 – 4 tahun ke depan dan menilai masyarakat Bali tak bisa hanya diam selama kurun waktu pemulihan tersebut. Mengingat lebih dari 50 persen masyarakat Bali telah ketergantungan pada sektor pariwisata. Untuk itu, ke depan dirancang pengembangan sektor lainnya beriringan dengan sektor pariwisata menuju ketahanan ekonomi Bali yang lebih baik.

“Menjawab tantangan tersebut, kami telah mengajukan dua strategi target yang harus kita lakukan menyikapi kondisi saat ini. Pertama yakni bagaimana kita meningkatkan daya tahan Bali, dan yang kedua pengembangan daya saing Bali,” rincinya.

Terkait peningkatan daya tahan, Wagub Cok Ace menyampaikan upaya dari sisi ketahanan kesehatan yang telah diupayakan Pemprov Bali melalui program vaksinasi yang saat ini telah mencapai lebih dari 105 persen untuk tahap pertama, lebih dari 90 persen untuk tahap kedua.

Dan sisi ketahanan ekonomi yang telah diupayakan pemerintah sebelum pandemi berlangsung mulai dari penerbitan kebijakan sebagai dasar pijakan pembangunan, serta pembangunan – pembangunan infrastruktur yang terus dibangun di tengah keterbatasan dalam menghadapi pandemi. Program yang direncanakan pun menjadi terhambat setelah pandemi terjadi, namun tidak akan mengurangi niat pemerintah dalam membangun di tengah keterbatasan – keterbatasan tersebut.

Sementara itu, dari sisi peningkatan daya saing Wagub Cok Ace mengungkapkan, pariwisata Bali dari awal berkembangnya bukanlah by design seperti destinasi-destinasi pariwisata lainnya saat ini yakni Mandalika atau Labuan Bajo, namun lebih kepada lahir sendiri yang berasal dari nilai lebih yang dimiliki alam, budaya dan manusia Bali. Sehingga bersifat paradok, terkadang merusak apa yang membuat pariwisata Bali besar.

Baca: Ketua KPK Bermain Politik, Usul Presidential Threshold 0%

Untuk itu ia pun mengajak pelaku pariwisata kembali pada rancangan pembangunan pariwisata  berkelanjutan atau sustainable tourism, dimana pariwisata yang tidak merusak tiga sumber daya yang dimiliki, yakni tidak merusak alamnya, tidak merusak budayanya, dan tidak merusak manusianya.

“Semua stake holder yang hadir, pemerintah daerah, pelaku pariwisata, mari kita duduk bersama mengupayakan perbaikan pariwisata kita, apa yang bisa kita lakukan. Ada hal yang sulit diperbaiki kalau tidak bersama – sama. Semisal kita tidak bisa ujug – ujug menjual kamar yang ratenya 300ribu menjadi 3juta dalam sehari, tanpa adanya pembenahan – pembenahan. Mari kita pikirkan bersama dengan pikiran jernih, agar pariwisata bisa kembali, dan bisa dinikmati untuk anak cucu kita,” pungkasnya yang kala itu turut didampingi Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Cok Bagus Pemayun.

Quote