Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, meminta Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta merapihkan gerobak-gerobak sampah yang saat ini banyak terparkir di pinggir jalan di kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara.
Hal itu diminta usai warga Sunter Jaya mengeluhkan banyaknya gerobak terparkir di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Sunter Jaya yang menimbulkan kemacetan, bau tak sedap, dan terkesan kumuh.
“Saya tinggal di RW.2 Sunter Jaya yang predikatnya RW kumuh. Ditambah TPS 3R yang dibangun, sekarang parkirannya yang saya keluhkan. Berbagai macam gerobak ada di sana. Semakin hari semakin kumuh,” ujar Ida, Rabu (23/7).
Ida juga mengimbau agar sampah-sampah yang diangkut oleh gerobak maupun truk di wilayah Sunter bisa langsung diolah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan.
“Agustus RDF Rorotan beroperasi (kembali). Saya berharap semua truk yang ada di sana buangnya tidak mampir dulu ke TPS (Sunter). Langsung saja ke TPA (RDF Rorotan). Kan dekat dari Sunter ke Rorotan,” ucap Ida.
Hal senada juga diungkap Anggota Komisi D Andika Wisnuadji Putra Soebroto.
Ia mengaku banyak menerima keluhan warga di sekitar wilayah Ciracas, Jakarta Timur. Banyak gerobak sampah terparkir di pinggir jalan.
“Lokasinya ada di Ciracas, Jalan Asem. Ada gerobak berjajar di pinggir jalan. Setelah sampahnya dituang, gerobaknya disandarin di tembok berjajar panjang,” ungkap Andika.
Ia berharap, persoalan tersebut segera ditindaklanjuti Dinas LH secepatnya. Sebab, selain membuat wilayah menjadi kumuh, air dari sampah juga menyebabkan bau.
“Warga mengeluh karena kawasannya jadi kumuh, dan kotor. Sampahnya di taruh di pinggir jalan, jadi ada air sampah yang diinjak kendaraan dan membuat bau,” tandas Andika.
