Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan tak mau terjebak ditengah perebutan kursi ketua MPR RI. Partai berlambang banteng itu mengaku tak terlalu berminat menduduki kursi tertinggi MPR.
"Nah PDI Perjuangan tidak ingin terjebak melulu dalam urusan rebutan kekuasaan ketua dan wakil ketua MPR. Karena PDI Perjuangan stressingnya pada agenda, pada program," ungkap Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/8).
Baca: Golkar Klaim Raih Ketua MPR, PDI Perjuangan: Jangan 'Ge Er'
Basarah menegasan PDI Perjuangan hanya fokus pada agenda strategis MPR lima tahun ke depan yaitu melanjutkan amandemen terbatas UUD 1945 yang sudah menjadi agenda besar MPR pada periode 2014-2019.
Ketidaktertariakan PDI Perjuangan terhadap kursi pimpinan MPR, kata Basarah sekaligus menjadi pelanjaran politik kepada masyarakat agar tidak melihat partai politik hanya mengincar kursi legislatif dan mengesampingkan agenda besar bangsa.
"PDI Perjungan keluar dari situasi itu dengan menawarkan agenda. Ini loh PDI Perjuangan punya agenda, apa agendanya? Meneruskan agenda pimpinan MPR periode sekarang, yaitu mengamandemen secara terbatas UUD 1945," ujar Wakil Ketua MPR ini.
Oleh karena itu, PDI Perjuangan tak masalah jika kursi ketua MPR menjadi jatah partai lain, asalkan agenda utama partainya yaitu amandemen terbatas UUD 1945.
Baca: Ketua MPR, Megawati Inginkan Secara Aklamasi, Bukan Voting
"Tidak masalah, karena kuta sekali lagi stressingnya pada apa kinerja MPR. ya kalau agenda ini disepakati, ya monggo silakan dipilih siapa ketuanya, kita memberi kesempatan, karena fokus PDI Perjuangan bukan pada perebutan jabatan, tetapi bagaimana MPR memberikan manfaat pada kehidupan bangsa dan negara lima tahun ke depan ini," papar Basarah.
Seperti diketahui, kursi pimpinan MPR saat ini menjadi rebutan parpol-parpol. Baik parpol koalisi Jokowi, seperti Golkar dan PKB, maupun parpol nonkoalisi Jokowi, seperti Gerindra, mengincar ketua MPR itu.
