Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno merespon perilaku organisasi relawan Jokowi Projo yang tampak plin-plan terkait keberadaan Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Hendrawan, politik seharusnya beradab dan tak selayaknya memendam rasa benci dan permusuhan.
Baca: Projo 'Ngambek', Eva: Cari Perhatian Presiden Jokowi
"Politik keadaban, politik kebangsaan, politik inklusivitas, memang mendorong kita untuk tidak menanam rasa kebencian dan permusuhan," ucap Hendrawan.
Terkait bubarnya Projo lantaran kecewa karena Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, lalu kemudian batal karena Budi menjabat Wamen, Hendrawan meminta rakyat menilai soal sikap 'plin-plan' itu.
Hendrawan menyatakan menghormati apa pun keputusan Projo.
"Sekali lagi, mereka itu teman-teman kami yang berjuang lewat jalur relawan. Setiap ormas punya hak untuk memilih nilai-nilai dan komitmen yang dikejar dan ditegakkan. Sama dengan kami di parpol yang punya nilai dan komitmen tersendiri yang bisa saja berbeda," ujar Hendrawan.
"Jadi kami menghargai apa pun putusan Projo. Bahwa sikap mereka dianggap plin-plan, biar rakyat yang menilai.?" tambahnya.
Seperti diketahui, Projo sempat memutuskan untuk bubar karena keberatan atas keberadaan Prabowo dalam Kabinet Jokowi-Amin.
Baca: Budi Akan Libatkan Relawan Projo Sebagai Pendamping Desa
Namun belakangan Ketua Umum Projo Budi Arie ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Budi pun menuturkan dirinya sudah mulai sayang kepada Menhan Prabowo Subianto.
