Jogja, Gesuri.id - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa masa depan Kota Yogyakarta harus dibangun dari dua fondasi utama: lingkungan yang tertata dan manusia yang berkualitas.
Dalam wawancara eksklusif bersama Gesuri.id di ruang kerjanya, Hasto menyebut Jogja memiliki kekuatan besar sebagai kota pendidikan dan pariwisata yang harus dikembangkan menuju “center of excellence” dan “center of referral”.
Menurutnya, berbagai arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, hingga para tokoh bangsa selalu menekankan pentingnya merawat wajah kota. “Jogja ini perlu di-makeup. Dimulai dari bersih, tamannya bagus,” kata Hasto.
Namun ia menegaskan, pembangunan fisik bukanlah tujuan akhir, melainkan pijakan untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM). Jogja tak seperti daerah lain yang memiliki sumber daya alam melimpah. “Yang kita punya adalah manusia. Maka yang kita jual adalah kualitas manusia,” ujarnya.
Hasto mencontohkan indikator kualitas manusia melalui Human Capital Index yang mencakup isu kesehatan, pendidikan, hingga stunting. Faktor-faktor tersebut disebutnya krusial untuk diperbaiki jika Jogja ingin berada di garis depan pembangunan nasional.
Ia menilai arah pembangunan daerah tak boleh keluar dari konsep “human-centered development”. Hasto ingin seluruh kebijakan berorientasi pada manusia dan nilai-nilai budaya, pendidikan, serta pariwisata yang menjadi kekuatan historis Kota Gudeg.
“Jogja ini punya atribut budaya, pendidikan, dan pariwisata yang luar biasa. Tapi basic-nya tetap pembangunan manusianya,” katanya.
Lewat pendekatan tersebut, ia optimistis cita-cita menjadikan Kota Yogyakarta sebagai pusat rujukan pendidikan, budaya, dan kesehatan dapat diwujudkan. Bagi Hasto, mimpi besar harus dimulai dari langkah-langkah kecil yang dikerjakan secara konsisten.
Karena itu, ia memastikan seluruh program prioritas daerah harus kembali pada tujuan awal: menciptakan manusia Jogja yang lebih unggul, sehat, dan produktif.
