Jakarta, Gesuri.id - Anak bungsu calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md, Royhan Akbar mengungkapkan persiapan ayahnya saat menghadapi debat antar cawapres nanti. Debat kedua tersebut bakal digelar pada Jumat 22 Desember 2023.
Menurut Royhan, Mahfud tidak memiliki kesiapan khusus pada saat menghadapi debat nanti. Terlebih sosoknya yang dikenal dekat dengan masyarakat menjadi banyak bahan materi yang telah dipersiapkan.
"Dia dekat dengan civil society. Sehingga saya pribadi temen dari aktivis, akademis itu justru memberikan masukan dan saran. Saya enggak perlu khawatir persiapan dari prof Mahfud," kata Royhan di rumah pemenangan Mahfud MD, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Royhan menyebut kesiapan Mahfud pada saat debat nanti makin lengkap dengan sosoknya yang disandangkan dengan Ganjar Pranowo. Keduanya dianggap sebagai sosok yang sama-sama dekat dengan masyarakat.
Alhasil dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu mengaku tidak memiliki rasa khawatir lagi.
"Materi saya rasa cukup apalagi karakter Ganjar yang sangat dekat dengan Mahfud dari segala elemen khususnya civil society, itu kekuatan mereka," ucap dia.
Adapun, pada debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) digelar sebanyak lima kali. Untuk debat pertama telah digelar Selasa, 12 Desember 2023 untuk tiga Paslon Capres dengan mengusung tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
Lalu pada debat kedua pada Jumat, 22 Desember 2023 dengan bertemakan Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Debat ketiga, Minggu, 7 Januari 2024 yakni tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. Debat keempat, Minggu, 14 Januari 2024, temanya adalah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Sedangkan pada debat terakhir pada Minggu (4/2/2024) bertemakan Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
