Bogor, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengaku Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf akan cukup sulit mengambil suara di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Kota Bogor punya tantangan tersendiri, dimana Pak Jokowi lemah di perkotaan," katanya, (16/9).
Baca: Erick Dipilih Karena Profesional & Diterima Semua Kalangan
Ia menjelaskan sangat banyak pemilih yang independen dan kritis di Kota Bogor. Untuk itu, baginya perlu dilakukan kerja nyata dan objektif agar mendapat suara di Kota Bogor.
"Ini harus dijawab dengan kerja nyata dan objektivitas. Tidak bisa dengan pencitraan," lanjutnya.
Warga Bogor, menurut pria yang akrab disapa Ara adalah orang-orang pintar yang bisa membedakan pencitraan dengan kinerja yang berprestasi dan solutif.
Masyarakat Bogor, diakui Maruarar, selain kritis, juga selalu mempertanyakan progress, terlebih untuk generasi milenialnya.
"Generasi milenial itu berbeda. Mereka punya pandangan sendiri, egaliter, dan kritis. Kita mesti konsisten. Bila kita berkata tentang suatu tindakan, kita harus punya dasar dan argumentasi, seperti 'Mengapa enggak boleh ini dan mengapa boleh itu'. Hal ini agar mereka bisa menerima dengan baik," tuturnya.
Namun, lanjut Ara, sosialisasi bukan lah pencitraan. Menurutnya, hasil dari pemerintah perlu untuk diberitahukan kepada masyarakat agar tahu, mana informasi yang benar dengan yang tidak.
"Jadi saya rasa, keliru besar kalau pemerintah tidak boleh mensosialisasikan apa yang sudah dibangun, karena itu menghambat apa yang bisa diketahui rakyat mengenai informasi yang benar," jelasnya.
Sosialisasi juga menurut Ara bukanlah sebuah kampanye. Hal ini karena pencapaian pemerintah itu bukan lah untuk konsumsi pribadi.
Baca: Ara ke Mardani: Jadi Politisi jangan Buang Badan
Di lain sisi, dikatakan Ara, PDI Perjuangan sedang semangat dalam mengambil suara di Kota Bogor.
"Saya melihat kader PDIP sedang bersemangat di Kota Bogor dan saya sendiri, dari Cianjur, juga sedang semangat-semangatnya. Di Cianjur kemarin, saya mendapat dukungan dari para milenial, ibu-ibu, dan petani Cianjur," ujar Ara.
