Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta kubu lawan, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk lebih fokus pada Pemilihan Presiden (Pilpres) ketimbang sibuk melempar nama-nama bakal menteri jika terpilih nanti.
"Kalau menurut saya, kita fokus Pilpres lah. Menang aja belum, pemilihan baru tanggal 17 April," ungkap Ketua TKN Jokowi-Kiai Ma'ruf Erick Thohir kepada wartawan di Senayan City, Jakarta, Jumat (29/3).
Baca: Kasus Korupsi Bowo Sidik Tak Ada Hubungannya dengan Pilpres
Erick mengaku bingung ketika ada yang mengatakan nama-nama bakal menteri yang disebutkan Prabowo dimaksudkan agar masyarakat tidak beli kucing dalam karung. Menurutnya, bukan seperti itu maksud dari beli kucing dalam karung dalam konteks Pilpres.
"Beli kucing dalam karung? Yang kita pilih kan presidennya, bukan menterinya," ujar Erick.
Menurut Erick, dari pada meributkan nama-nama menteri, lebih baik Prabowo fokus saja pada Pilpres. Pasalnya, belum tentu nama-nama yang dia pilih memiliki kapasitas yang mumpuni sebagai menteri.
Sedangkan Jokowi-Ma'ruf Amin, kata Erick baru akan memilih manterinya setelah memenangkan Pilpres. Dan sebagai presiden petahana, Jokowi pastinya akan mengkaji ulang kinerja menteri-menterinya yang ada di kabinet saat ini.
"Ke depan saya yakin Pak Jokowi akan mereview menteri-menteri yang sudah baik menjadi tambah baik. Menteri-menteri yang kurang baik diajak bicara. Ya mungkin ada menteri-menteri yang lain," kata Erick.
"Tapi yang pasti menteri-menterinya yang terbaik wakil dari masyrakat, generasi muda;" tambahnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto saat berkampanye di Bandung bertanya kepada pendukung tentang sosok AHY dan Aher mengenai kepantasannya menjadi menteri. Selain itu, Prabowo menunjuk petinggi parpol koalisi, dari Zulkifli Hasan, Sohibul Iman, Priyo Budi Santoso, hingga Hinca Panjaitan.
Baca: Erick Thohir Yakin Jokowi Menang Telak di Mamuju
"Kalau gue jadi presiden, mana yang pantas (masuk) di kabinet? Ngapain saya sembunyi-sembunyi? Jangan beli kucing dalam karung. AHY pantas nggak jadi menteri? Jangan karena ganteng saja, ya," ucapnya.
"Dia (AHY) bisa hidup enak kalau dia mau. Tinggal di luar negeri. Tapi dia lebih memilih mengabdi kepada rakyat dan mengorbankan karier militernya," ucap Ketum Gerindra itu.
