Ikuti Kami

Usai Panen, Bang Kris Hadiri Ritual Adat Nosu Minu Podi 

Seusai panen padi, ritual adat Nosu Minu Podi dilaksanakan dimana artinya masyarakat di Kab Sanggau akan mulai kembali tahun pertanian

Usai Panen, Bang Kris Hadiri Ritual Adat Nosu Minu Podi 
Politisi PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan menghadiri ritual adat Dayak Nosu Minu Podi di Rumah Betang Dori’ Mpulor, Sungai Mawang, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (7/7). (ist)

Sanggau, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan menghadiri ritual adat Dayak Nosu Minu Podi di Rumah Betang Dori’ Mpulor, Sungai Mawang, Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (7/7).

Upacara ritual adat Nosu Minu Podi dilaksanakan seusai panen padi yang bermakna masyarakat di Kabupaten Sanggau akan memulai kembali tahun pertanian.

Baca: Andreas Hugo Apresiasi Untuk 3 Kemenangan Besar Timnas U-19

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan momen gawai ini, tepat berada di daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat II. Selain menghadiri ritual adat gawai, ia pun menyempatkan diri untuk bertemu dengan konstituen.

Sebagaimana diketahui selama 2 tahun ritual adat Dayak Nosu Minu Podi ini tidak digelar, karena pandemi Covid-19. Tentunya rentang waktu ini cukup panjang dan berdampak terhadap masyarakat.

Ditambahkan Bang Kris, pelaksanaan ritual adat Dayak Nosu Minu Podi kali ini memberikan efek positif bagi masyarakat, diantaranya usaha kecil menengah. Para pedagang berdatangan untuk berjualan aneka kuliner, makanan hingga barang-barang khas Dayak.

“Banyak efek positif didatangkan dengan momen ini. Ekonomi kerakyatan tumbuh dengan sendiri, aneka barang dagangan mulai dari kuliner, makanan, minuman dan lainnya terjual. Nah, inikan efek baik,” ujar anggota fraksi PDI Perjuangan di DPR RI ini.

Artinya, kata Bang Kris, pelaksanaan ritual adat Dayak Nosu Minu Podi ini sangat banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas. 

Tentunya dengan begini secara tidak langsung membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang selama ini digaungkan pemerintah Pusat.

“Dengan adanya perputaran ekonomi kerakyatan pada saat gawai ini, jelas sudah sangat membantu program PEN pemerintah Pusat,” cetusnya.

Baca: Kapolda Papua Barat Harus Tindak Tambang Ilegal & Alkohol

Terlepas dari itu, kata Bang Kris, kegiatan budaya ini harus tetap dilestarikan. Sebab, mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sanggau.

Sebab, menurut Bang Kris, Kabupaten Sanggau sudah sangat dikenal baik wisatawan domestik maupun internasional. Ritual adat ini merupakan identitas bagi warga Dayak yang harus dijaga dan disyukuri. 

"Pengharapan dan rasa syukur kepada Tuhan diungkapkan melalui ritual adat yang dilaksanakan," pungkasnya.

 

Kontributor: yogen sogen

Quote