Jakarta, Gesuri.id - Barisan Gus dan Santri Bersatu (BAGUSS) dari seluruh Indonesia menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dukungan ini diharapkan bisa menambah elektabiltas pasangan petahana ini di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Baca: Bobotoh Nyatakan Dukung ke Jokowi-Kiai Ma'ruf
Mendapat dukungan dari para Gus atau anak-anak kiai dan para santri ini, Kiai Ma'ruf yakin bisa makin menambah elektabilitas untuk dirinya dan Jokowi di Pilpres 2019.
"ini merupakan potensi besar, sebab di Indonesia itu banyak ribuan pondok pesantren, puluhan ribu, dan juga berarti sekian juta mereka mewakili daripada umat. Karena itu kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya, ini adalah merupakan pertanda semakin besarnya elektabilitas dukungan kepada kami, pak Jokowi dengan saya di Pilpres 2019," ungkap Kiai Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta, Selasa (8/1).
Ketua Presidium BAGUSS, Ipang Wahid menyebutkan awalnya merupakan barisan dukungan untuk Gus Solah di Jawa Timur, namun kini mereka ingin melanjutkan perjuangan mereka di tingkat nasional dengan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya sendiri Ipang Wahid adalah putra Gus Solah, terus kami ingin melanjutkan perjuangan ini ke tingkat nasional, makanya kita mendukung Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin, karena beliau adalah ulama kami, guru kami yang harus kita dukung bersama sebagai eksponen Nadhlatul Ulama," ujar Ipang.
Ipang yang juga merupakan Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN menyebutkan berdasarkan survei internal saat ini, margin elektabilitas antara paslon 01 dan 02 sudah cukup baik.
Oleh karenanya, dia optimis dengan dukungan dari BAGUSS bisa makin meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca: Kedatangan Kiai Ma'ruf di Bogor Disambut dengan Hangat
"Pada dasarnya, sebenernya karena jaringan dari BAGUSS ini merata, jadi awalnya dari pondok pesantren Tebu Ireng dan sekarang hampir ke semua pondok-pondok, nah di situ yang pasti kita akan penetrasi ke bawah, gerakan darat, sosialisasi sebanyak mungkin, memanfaatkan jaringan alumni-alumni dan santri-santri dengan pesantren-pesantren yang ada. Ini lumayan efektif untuk meningkatkan elektabilitas, fokusnya utama di Jawa dulu, nanti kita akan ke luar Jawa," paparnya.
"Saya rasa marginnya semakin baik ya, marginnya itu antara 19-24 persen jarak antara 01 dan 02. Cuma yang butuh perhatian memang DKI Jakarta, Jabar dan Banten. Insya Allah dengan terbentuk ini, jaringan-jaringan dari santri, dengan jaringan-jaringan yang sudah ada dan akan kita tambah lagi, jadi akan lebih baik lagi saya rasa," kata Ipang.
