Ikuti Kami

3 Alasan Pasangan Ganjar-Mahfud Sosok Pemimpin yang Berpihak pada Palestina

Isu kemerdekaan Palestina kembali menjadi sorotan menyusul eskalasi konflik antara Palestina dan Israel di daerah Gaza.

3 Alasan Pasangan Ganjar-Mahfud Sosok Pemimpin yang Berpihak pada Palestina
Cawapres Mahfud MD dan Capres Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Tidak akan pernah luput dari perhatian publik seputar isu konflik Israel-Palestina di jalur Gaza sampai Palestina meraih kemerdekaannya seperti yang disikapi oleh pasangan Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud.

Hingga saat ini, keduanya pantas disebut sebagai sosok yang tegas dan berpihak kepada rakyat Palestina hingga pada akhirnya para zionis Israel bisa pergi dari tanah negeri para nabi tersebut.

Isu kemerdekaan Palestina kembali menjadi sorotan menyusul eskalasi konflik antara Palestina dan Israel di daerah Gaza. Dalam pertempuran tersebut, kelompok Hamas melancarkan serangan di wilayah Israel sebagai bagian dari strategi yang telah mereka rencanakan selama bertahun-tahun.

Kekejaman yang terjadi di tengah konflik ini, terutama dari pihak Israel terhadap penduduk Palestina, telah memperumit situasi dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Respon terhadap tindakan kekerasan ini tampak dari solidaritas yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh internasional terhadap penderitaan warga sipil yang terjebak dalam konflik di sepanjang daerah Gaza.

Banyak yang mengutuk kekerasan yang telah dilakukan oleh Israel sehingga menimbulkan kerugian jiwa dan infrastruktur di daerah tersebut, sambil mendorong kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian damai yang menghormati hak asasi manusia seperti yang diharapkan oleh pasangan Ganjar-Mahfud.

Sebelumnya, berbagai media mengangkat Ganjar-Mahfud, yang merupakan Calon Presiden & Calon Wakil Presiden 2024, sebagai pasangan yang berhati-hati dalam mengomentari konflik tersebut.

Namun, yang perlu ditekankan adalah sikap hormat Ganjar-Mahfud terhadap Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri, yang dianggap memiliki kewenangan lebih besar dalam memberikan pandangan resmi terkait isu tersebut. Ganjar Pranowo mengakui pentingnya memberikan ruang bagi pihak berwenang untuk menangani masalah tersebut sesuai dengan kepentingan nasional, tanpa memperburuk ketegangan yang sudah ada.

Dalam situasi ini, Ganjar-Mahfud ingin menegaskan komitmennya terhadap prinsip-prinsip diplomasi dan hubungan internasional, serta menghindari tindakan yang berpotensi memperumit situasi yang sudah kompleks.

Namun, di balik hal itu semua ada beberapa alasan logis yang menunjukkan kedua pasangan ini adalah sosok-sosok pemimpin yang tegas dan berpihak pada Palestina.

Alasan Pasangan Ganjar-Mahfud Tegas & Berpihak pada Palestina

1. Menolak Bendera & Lagu Kebangsaan Israel Tampil di Tanah Air Indonesia 

Pengamat Komunikasi Politik UPH, Emrus Sihombing, mengapresiasi sikap tegas dan konsisten Ganjar Pranowo, Calon Presiden 2024, dalam menolak kehadiran bendera dan lagu kebangsaan Israel di Indonesia.

Sikap ini dipandang sebagai manifestasi dari komitmen Ganjar terhadap kemerdekaan Palestina dan prinsip solidaritas internasional. Meskipun kontroversial, tindakan ini dipahami sebagai upaya Ganjar untuk mempertahankan nilai-nilai konstitusi dan keadilan.

“Ganjar pada saat menolak Israel pada perhelatan Piala Dunia U20 itulah Ganjar sebagai seorang negarawan. Kalau dia berpikir soal elektoral, lebih baik dia diem. Tetapi, dia tegas mengatakan bagi dia sebagai negarawan bukan soal elektoral, tapi soal sikap,” ungkap Emrus.

Emrus menegaskan bahwa respons tegas Ganjar terhadap partisipasi Israel juga dianggap sebagai langkah konstruktif yang memperlihatkan kesetiaannya pada prinsip-prinsip demokrasi, tanpa mengabaikan pertimbangan elektoral. Meski batalnya Piala Dunia U-20 tanpa penjelasan jelas dari FIFA, sikap konsisten Ganjar mendukung kemerdekaan Palestina mengukuhkan posisinya sebagai seorang negarawan yang berpegang teguh pada nilai-nilai konstitusi dan solidaritas internasional.

Bagi para pencinta sepakbola mungkin batalnya Piala Dunia U-20 sangat mengecewakan saat itu, namun Ganjar sudah bersikap visioner bahwa menolak kehadiran Israel sebagai bentuk antisipasi konsistensi sikap Indonesia di kemudian hari agar tidak dipandang plin-plan mendukung kemerdekaan Palestina. Sama halnya seperti bentuk boikot produk Israel, menolak eksistensi Israel ada di Indonesia juga merupakan sikap konstitusional.

"Aturannya jelas, enggak boleh bendera, enggak boleh lagu kebangsaan, enggak boleh forum umum, forum khusus diberikan kepada yang seperti itu," tegas Ganjar sambil merujuk ke Permenlu No.3 Tahun 2019.

2. Taat pada Sikap Politik Luar Negeri RI & Konsitusional Pembukaan UUD 1945 

Emrus menggambarkan bahwa sikap tegas Ganjar Pranowo mencerminkan perhatiannya terhadap konstitusi. "Saya kira itu sebagai bentuk dari pada ketegasan dia dari garis daripada konstitusi kita, UUD 1945," ucapnya.

Ganjar sendiri mengungkapkan bahwa keputusan tersebut tidak pernah diragukan, dan diputuskan dengan penuh keyakinan, sejalan dengan prinsip-prinsip konstitusi yang telah diterapkan sejak era Presiden Sukarno hingga Joko Widodo.

Ganjar menegaskan bahwa Indonesia selalu berkomitmen untuk mendukung perdamaian global dan menghapus penjajahan, terutama dalam konteks dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Prinsip tersebut, menurut Ganjar, merupakan bagian integral dari politik luar negeri yang bebas aktif yang dianut Indonesia.

"Itu menjadi kontrak sosial kita, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan keadilan. Dan tentu saja ada juga politik luar negeri kita yang bebas aktif, turut serta dalam perdamaian dunia dan itu dilakukan," ujarnya.

3. Tegas Tidak Akan Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Calon Wakil Presiden 2024 Mahfud MD menegaskan bahwa Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka dan memiliki hak yang sama dengan negara-negara lain di dunia.

Pernyataan ini juga mengacu pada prinsip-prinsip yang telah disuarakan oleh Presiden pertama RI, Sukarno, sejak awal kemerdekaan Indonesia dan kembali diperkuat dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Mahfud menggarisbawahi pentingnya Indonesia sebagai pelindung kemanusiaan dan perdamaian global, yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Selain itu, Mahfud juga mengutuk serangan Israel ke Gaza, menyebutnya sebagai kejahatan perang yang luar biasa, serta menyoroti potensi hambatan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan Indonesia ke Palestina akibat pembatasan yang dilakukan oleh Israel.

Pada saat yang sama, Indonesia telah melakukan langkah diplomasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan sebanyak 51,5 ton untuk mendukung kemerdekaan Palestina, dengan upaya pendorong resolusi di PBB yang mengutuk serangan Israel ke Gaza, Palestina.

"Sebelum Palestina merdeka dan mempunyai hak-hak yang sama dengan warga dunia yang lain maka Indonesia tidak akan punya hubungan diplomasi dengan Israel," ungkap Mahfud.

Dari ketiga alasan di atas yang didukung oleh pernyataan dari pengamat menunjukkan merupakan sosok Ganjar-Mahfud atau capres-cawapres ini memiliki sikap tegas dan keberpihakannya pada Palestina.

Diharapkan apabila terpilih nantinya di 2024, Ganjar-Mahfud mampu membantu melalui peran politik dan kebijakan luar negeri yang signifikan dalam mendorong kemerdekaan Palestina secara lebih intens dan cepat.

Quote