Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Yulius Setiarto mengapresiasi Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk tampung 1.000 warga Jalur Gaza korban agresi Israel.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa upaya kemanusiaan (tampung warga Gaza) tersebut harus tetap berjalan dalam koridor sikap politik luar negeri Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel.
“Sikap kemanusiaan Presiden Prabowo patut mendapat apresiasi, karena merupakan perwujudan dari ideologi kita, Pancasila,” kata Yulius, dikutip pada Minggu (27/4/2025).
Namun demikian, Yulius menegaskan bahwa sikap dasar Indonesia dalam penyelesaian konflik Palestina tetap harus dijunjung tinggi, yakni mendukung terbentuknya dua negara yang hidup berdampingan—Palestina dan Israel.
“Dukungan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina adalah sikap kita yang tidak bisa ditawar, atau dinegosiasikan,” tegas anggota DPR dari daerah pemilihan Banten III itu.
Ia juga menyoroti upaya yang kini berkembang, terutama dari Amerika Serikat dan Israel, yang dinilai ingin “mengosongkan” Jalur Gaza dari warga Palestina agar wilayah tersebut dapat dianeksasi oleh Israel.
Padahal, kata Yulius, Jalur Gaza adalah bagian sah dari wilayah yang seharusnya menjadi Negara Palestina sebagaimana diperjuangkan Indonesia di berbagai forum internasional.
Ia bahkan menyebut bahwa Presiden AS Donald Trump pernah mengungkap rencana relokasi warga Palestina ke sejumlah negara di Timur Tengah, Afrika, dan bahkan ke Indonesia, dengan dalih memberikan kehidupan yang lebih layak di luar Gaza.
Namun, rencana tersebut ditolak oleh hampir seluruh negara di dunia karena dinilai sebagai bentuk pengusiran paksa yang melanggar hukum internasional.
“Jangan sampai rencana Presiden Prabowo menampung warga Palestina korban agresi Israel itu dinilai sebagai bagian dari rencana AS dan Israel tersebut,” pungkasnya.
Sumber: suaranusantara.com