Ikuti Kami

Ganjar Pernah Tangani Korban Perdagangan Orang Asal NTT di Semarang

Ganjar menerangkan, oleh pelaku, awalnya korban dilatih kerja di Semarang. Alasan pelaku, korban akan dikirim ke salah satu tempat di Indone

Ganjar Pernah Tangani Korban Perdagangan Orang Asal NTT di Semarang
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri,id - Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau human trafficking menjadi salah satu masalah penting yang disoroti Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dalam kampanyenya di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/12). 

Ganjar bercerita, dirinya pernah membantu korban perdagangan orang asal NTT di Semarang saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

“Kami pernah menangani, kebetulan dari NTT,” ucap Ganjar, seperti keterangan yang diterima redaksi, Senin (4/12).

Ganjar menerangkan, oleh pelaku, awalnya korban dilatih kerja di Semarang. Alasan pelaku, korban akan dikirim ke salah satu tempat di Indonesia.

“Tapi ternyata trafficking, TPPO. Maka kita handle dan ini penting partisipasi antara pemerintah daerah,” sambungnya.

TPPO merupakan satu dari sekian banyak masalah sosial yang dialami masyarakat di NTT. Dari tahun ke tahun, jumlah korban TPPO terus meningkat. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi NTT mencatat, pada semester I-2023, sudah terdapat 185 korban TPPO. Tahun 2019, korban TPPO di NTT tercatat 191 orang, dan meningkat menjadi 382 pada tahun 2020, dan meningkat lagi mencapai angka 624 kasus pada 2021. 

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Ketiadaan lapangan pekerjaan dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan menjadi penyebab banyaknya korban TPPO. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan mafia TPPO yang berjejaring dengan sistem kerja “berlapis dan terputus” hingga sulit dilacak dan ditindak aparat. 

“Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, harus bekerja sama. Jaringan kerja sama antardaerah dengan pemerintah pusat perlu diperkuat,” ucap Ganjar.

Quote