Medan, Gesuri.id - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyempatkan bertemu dengan para Gen Z dan Milenial di sela-sela safari politiknya di Kota Medan, Sumatera Utara.
Usai berkeliling melihat stand UMKM para anak muda di Warung Kudeta, Medan, Minggu (11/6) malam, Ganjar pun mendengarkan curhat dan karya para Gen Z dan Milenial tersebut.
Dari mereka yang peduli membersihkan sampah, sampai membuat lagu yang terinspirasi dari tulisan Bung Karno.
Baca: PDI Perjuangan Optimistis Ganjar Menang Satu Putaran Pilpres 2024
Ganjar pun sempat mencari salah satu anak muda yang sempat memberikan makanan kepadanya. Anak muda itu menjelaskan soal usahanya yang menjual makanan ringan atau snack. Di penjelasan tersebut, Ganjar menanyakan apakah brandnya sudah didaftarkan.
“Apakah sudah diberi merek?” tanya Ganjar kepada anak muda tersebut.
Mendengar pertanyaan Ganjar, anak muda tersebut mengaku belum didaftarkan atau diberi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Sontak Ganjar memberikan microphone-nya ke Menteri Hukum dan HAM yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Yasonna H Laoly, yang juga ada di sana. Laoly pun menegaskan, bahwa biaya untuk mendaftarkan merek, sebenarnya tidak mahal, terlebih bagi UMKM.
“Tidak mahal, cuma Rp 200 ribu,” kata Yasonna.
Mendengarkan itu, anak muda tersebut langsung mengatakan akan mencoba lagi. “Bilang ini dari Pak Menteri,” canda Ganjar.
Sementara, Ganjar menegaskan, HAKI itu sangat penting, terlebih bagi anak muda.
Baca: PDI Perjuangan Ajak Parpol Lain Bekerja Sama
“Sangat. Maka dari itu teman-teman content creator banyak yang menciptakan lagu dan harus didaftarkan,” ungkap Ganjar.
Menurutnya dengan kehadiran Yasonna, bisa menjawab keraguan dan mendapat penjelasan soal HAKI ini.
“Mereka punya harapan bahwa pemerintah menfasilitasi, sehingga contoh tadi Pak Yasonna urus HAKI dan lainnya enggak sesuai. Ini kritik menarik, tadi Pak Yasonna langsung diurus,” kata Ganjar.