Ikuti Kami

Mahfud MD: Lebih Baik Ada Parpol Meskipun Koruptif daripada Tidak Ada

Mulanya Mahfud menyinggung soal korupsi akibat kegiatan di parpol.

Mahfud MD: Lebih Baik Ada Parpol Meskipun Koruptif daripada Tidak Ada
Cawapres Mahfud MD

Lebak, Gesuri.id - Cawapres yang juga Menko Polhukam, Mahfud MD, berbicara mengenai maraknya korupsi di Indonesia karena pemerasan dari oknum di dalam partai politik. Dia mengatakan lebih baik ada partai politik meski lemah atau koruptif daripada tidak ada sama sekali.

Hal itu disampaikan Mahfud saat memberi sambutan di DPC PPP, Lebak, Banten, Jumat (1/12/2023). Mulanya Mahfud menyinggung soal korupsi akibat kegiatan di parpol.

"Kalau dikatakan kenapa sih di Indonesia, mohon maaf misalnya, banyak korupsi. Karena partai politik banyak di situ meras-meras, kita tidak yang ada di sini," kata Mahfud.

"Tetapi sekarang yang ada di penjara memang terbukti dan itu banyak karena kegiatan-kegiatannya di partai politik. Makanya kalau kita berpikir mari kita harus menang sekarang itu untuk menjawab hal yang seperti itu, agar ke depannya partai politik dan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden itu benar-benar hadir untuk mencapai tujuan konstitusi yaitu membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil, makmur. Kan itu kan tujuannya," lanjutnya.

Mahfud mengatakan banyak penyalahgunaan kinerja parpol. Dia menyebut, terkadang situasi yang memaksa parpol melakukan penyalahgunaan tersebut.

"Selama ini banyak penyalahgunaan di dalam kinerja-kinerja parpol kita. Dan kita paham itu, dan kita tidak suka itu. Tetapi kadang kalau situasi lebih memaksa partai politik melakukan itu," ucapnya.

Mahfud kemudian menyampaikan lebih baik ada partai politik meski kondisinya lemah dan koruptif daripada tidak ada. Sebab negara yang tidak ada parpol akan menjadi otoriter.

"Oleh sebab itu, sebetapa pun kita tidak suka terhadap situasi, maka prinsip yang harus dipertahankan partai politik itu harus ada. Lebih baik ada partai politik meskipun misalnya, partai politik itu lemah atau koruptif, daripada tidak ada partai politik. Karena negara tanpa partai politik akan menjadi negara yang otoriter. Semua kekuasaan lalu dipegang oleh seorang penguasa tunggal itu kalau tidak ada partai politik, semua ditentukan sendiri," imbuhnya.

Quote