Kupang, Gesuri.id - Kepala Kantor BI Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga menilai Frans Lebu Raya yang mengakhiri jabatannya, Senin (16/7), dikenal sebagai sosok seorang gubernur yang mau mendengarkan berbagai masukan dari bawahannya.
Baca: Frans Teteskan Air Mata di Penghujung Pengabdian
"Sebenarnya Pak Frans adalah sosok yang mau mendengarkan dan mau terlibat langsung dalam berbagai hal untuk pembangunan NTT," katanya di Kupang, Selasa (17/7).
Hal ini disampaikan ketika ditanya terkait pesan dan kesan darinya tentang Frans Lebu Raya yang sudah memimpin NTT selama dua periode atau 10 tahun.
Ia mengaku dalam setiap kesempatan saat memimpin langsung rapat terkait tim pengendali inflasi daerah (TPID) berbagai masukan untuk inflasi NTT selalu mendapat tanggapan positif darinya (Frans Lebu Raya).
"Menurut saya karena kemauannya untuk mendengarkan berbagai masukan, terbukti dalam waktu lima tahun ini inflasi di NTT angkanya terus menurun," tambahnya.
Hal ini menurut Tigor diakui juga oleh berbagai pihak dari Kementerian Perekonomian serta beberapa profesor yang berkompeten dalam perekonomian.
Di sektor pembangunan, Frans Lebu Raya dalam dua perioden kepemimpinanya sudah banyak membangun NTT.
"Bagi beliau (Frans Lebu Raya, red), kesejahteraan utama adalah masyarakat perdesaan, oleh karena itu dengan berbagai program unggulan beliau membangun mulai dari desa," tambahnya.
Hal ini juga diakui oleh Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno. Menurutnya selama dua periode pemerintahan Frans Frans Lebu Raya dan Benny Litelnoni telah dicapai banyak kemajuan.
Baca: Frans Lebu Undang Investor Kembangkan Ayam Petelur
"Kita perlu mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Pak Frans bersama wakilnya. Sudah banyak yang dilakukan oleh keduanya demi NTT ini," ujarnya.
Hal tersebut terbukti dengan percepatan pembangunan di NTT, serta peningkatan ekonomi masyarakat. Bahkan kunjungan kerja Presiden dan wakilnya ke NTT merupakan wujud keberhasilan dari mantan gubernur dari PDI Perjuangan itu.
