Ikuti Kami

Deddy Sitorus Minta Warga Malinau Manfaatkan BUMN

Deddy: Kita tahu di Kalimantan Utara belum ada geothermal. Tapi Kaltara ini kaya akan gas dan minyak bumi.

Deddy Sitorus Minta Warga Malinau Manfaatkan BUMN
Sosialisasi di Malinau Sabtu (16/9) bertemakan: Peran Pertamina Geothermal Energy (PGO) dalam proses transisi energi bersih dan berkelanjutan.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengomentari polemik video shalat Ganjar di tayangan adzan Maghrib di televisi.

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu mengatakan tidak ada yang istimewa dalam video tersebut, sebab menurutnya itu bukan satu-satunya video yang menampilkan Ganjar sedang shalat.

"Sebenarnya kalau kita lihat di media-media, medsos warga Jawa Tengah, termasuk di medsosnya pemerintah daerah Jateng, sebenarnya kan momen mas Ganjar shalat, itu kan ada. Orang shooting mas Ganjar, misalnya lagi di pesantren, di masjid, masyarakat biasa, lalu di upload di medsos itu banyak, mas Ganjar lagi shalat. Jadi tidak ada yang istimewa," kata TGB saat melakukan wawancara khusus dengan Rakyat Merdeka di Jakarta, Kamis (22/9). 

Menurutnya suatu hal yang lumrah jika terdapat kontroversi dalam kontestasi politik sekelas pemilihan Presiden. 

TGB mengatakan bahwa dirinya sudah cukup lama mengenal Ganjar Pranowo, dimana Ganjar juga pernah beberapa kali berkunjung ke Lombok.

Apa yang dilakukan Ganjar baginya merupakan hal yang lumrah, dimana seorang calon pemimpin menampilkan kesehariannya sebagai seorang muslim yang taat. 

"Beliau pernah bareng naik sepeda, ya pada waktu kita istirahat, waktunya sholat ya kita sholat biasa sajalah. Jadi itu justru menurut saya menampilkan keseharian calon pemimpin, dan itu wajar saja," kata TGB.

Eks Gubernur Nusa Tenggara Barat itu mengklaim itu bukan drama TPN Ganjar dan bukan bagian dari kampanye.

Menurutnya hal ini menjadi ramai dan menjadi sebuah kontroversi sebab dibuat pihak-pihak yang tidak menyukai presiden (Capres) dari PDI Perjuangan tersebut. 

"Keseharian dalam konteks sebagai seorang muslim atau hal-hal lain sepanjang itu merupakan keseharian, dan apa adanya. Toh itu kan juga sesuatu yang baik. Tidak ada ajakan setelah Adzan, ayo pilih Ganjar kan nggak ada," katanya.

"Kalau saya sih proporsional saja dan kalau ada kontroversi ya itu wajar, selama tidak mengarah kepada penistaan, hujatan. Kalau sampai kesitu ya kita perlu ingatkan lagi jangan sampai," ungkap TGB.

 

kurator Fransiska Silolongan

Quote