Ikuti Kami

Lahan Terbatas, Petani Semarang Optimalkan Kualitas Beras Organik

Wali Kota Semarang pun memberikan dukungan yang sangat besar untuk usaha beras organik ini.

Lahan Terbatas, Petani Semarang Optimalkan Kualitas Beras Organik
Petani Asal Semarang, Yunus Marzuqi.

Jakarta, Gesuri.id - Petani Asal Semarang, Yunus Marzuqi yang hadir dalam Rakernas PDI Perjuangan V di Kemayoran, Jakarta bawakan produksi padi Organik.

Yunus menceritakan awal mula dia menjadi petani sekaligus pelaku usaha mikro kelas menengah pada tahun 2014, dia memulai usaha beras organik dan pada 2016 berhasil mendapatkan sertifikasi dari pemerintah. Wali Kota Semarang pun memberikan dukungan yang sangat besar untuk usaha beras organik ini.

Baca: Sari Koeswoyo: Indonesia Punya Sagu yang Luar Biasa

"Kalau Saya memulai usaha pertanian beras itu waktu 2014 kebetulan saya langsung ke organiknya itu, beras organik dan 2016 sudah disertifikasi oleh pemerintah dan kebetulan ibu Wali Kota sangat mensuport banget dengan adanya beras organik ini," ujar Yunus 

Kemudian Yunus memaparkan pengelolaan beras organik ini didasarkan pada prinsip budidaya ramah lingkungan, mengingat lahan yang tersedia terbatas. Di tengah pengepungan oleh perkembangan perumahan, mereka berfokus pada kualitas beras organik yang tinggi.

"Tetap Budi daya yang kita ikuti yaitu dengan Budi daya yang Rama lingkungan karena lahan kita itu lahan sedikit, kota Semarang itu cuman sedikit lahannya, semakin habis semakin habis lahannya oleh perumahan makanya kita pingin yang sedikit itu kualitasnya yang bagus," ujarnya

Namun, seperti bisnis lainnya, ada tantangan yang dihadapi dalam usaha UMKM beras organik, seperti cuaca, sumber daya air, dan pemasaran. Berkat penggunaan media sosial dan perhatian pemerintah terhadap pertanian, sebagian besar tantangan ini berhasil diatasi.

Yunus menambahkan meskipun usaha ini berbasis organik, teknologi yang digunakan masih sebagian besar bersifat konvensional, mengingat karakteristik lahan yang teras miring. Hal ini membuat penggunaan mesin pertanian besar agak sulit.

Baca: Banteng Kota Yogyakarta Siap Wujudkan Kedaulatan Pangan

"Kalau Organik kebanyakan masih konvensional organik itu, pakainya tetap alat alat yang beda karena kebetulan lahan kita itu teras miring. Untuk memakai alat mesin pertanian yang besar agak-agak sulit, bukan yg datar,"

Dalam setahun, mereka mampu panen padi dua kali, dengan variasi varietas yang berbeda. Ada varietas yang panen empat bulan sekali dan yang lainnya tiga bulan sekali.

'Kalau kita yang sudah di sertifikasi itu ada 3, satu yang invari kedua merah yang ke tiga mandi wangi susu masuk sertifikasi gitu. Dan kita juga organik buat itu sendiri, kita produksi sendiri. Baik dari alat produksinya kita punya sendiri," tutup Yunus

Quote