Ikuti Kami

Ganjar Miliki Harapan Besar Masa Depan Indonesia yang Berkepribadian dalam Kebudayaan

Ganjar: Bayangin, dari TK sampai SD, mereka bisa memainkan instrumen gamelan, tanpa partitur.

Ganjar Miliki Harapan Besar Masa Depan Indonesia yang Berkepribadian dalam Kebudayaan
SD dan TK di Sanggar Budaya SKWL Nusantara di Desa Grinting, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.

Jakarta, Gesuri.id –  Capres Ganjar Pranowo memiliki harapan besar tentang keberlanjutan masa depan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa dahulu.

Hal itu diperkuat manakala mantan gubernur Jateng itu kagum melihat kelincahan anak-anak usia sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Sanggar Budaya SKWL Nusantara di Desa Grinting, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Mulai pengrawit, sinden hingga dalang cilik di sanggar begitu lihai memainkan alat, wayang dan melantunkan tembang.

Baca: Litbang Kompas: Pemilih Perempuan Condong ke Ganjar

"Bayangin, dari TK sampai SD, mereka bisa memainkan instrumen gamelan, dan anda lihat, yang kita dengarkan di belakang ini mereka mainnya tanpa partitur. Artinya ketrampilan sudah bagus dan mereka menunjukkan kemampuannya di depan saya," kata Ganjar Pranowo usai berkunjung di Sanggar Budaya SKWL Nusantara, belum lama ini.

Saat berdialog dengan anak-anak, Ganjar sempat mengundang beberapa anak yang berani untuk tampil di depannya. Dari menari, bernyanyi atau tembang, hingga menjadi dalang. Di sinilah decak kagum Ganjar seperti tak ada putusnya. Pertama dimulai dari Nadia, seorang anak TK yang berani maju untuk menjawab tantangan Ganjar.

Berikutnya giliran Hilda Kusumawardani yang membuat Ganjar terkesan. Hilda maju untuk bernyanyi lagu wajib Satu Nusa Satu Bangsa dan tembang Jawa Gugur Gunung. Saat menembang Gugur Gunung, semua yang ada di Sanggar seketika itu ikut bernyanyi bersama.

Terakhir adalah Kondang Kalimasada, dalang cilik yang masih kelas 1 sekolah dasar. Di hadapan Ganjar, Kondang menunjukkan kelincahannya memainkan wayang. Sabetan-sabetannya juga terlihat sudah sangat terlatih saat memainkan lakon Anoman Buto. Ternyata Kondang sudah dikenalkan dan diajari mendalang dan karawitan sejak masih TK.

Menurutnya, keberadaan Sanggar Budaya SKWL Nusantara di tengah pemukiman tersebut menjadi ruang yang bagus untuk upaya pelestarian dan pengembangan budaya. Apalagi sanggar yang dikelola oleh Ki Gondo Wartoyo itu mengajari anak-anak dari TK-SD untuk berlatih dan belajar budaya Jawa, khususnya karawitan, pedalangan, dan tembang.

Menarik kan, ini ada sanggar cukup sederhana terus kemudian membuka ruang kepada anak-anak kita untuk bisa berlatih berkesenian. Tidak hanya nguri-uri tetapi juga memperkenalkan karena ini anak-anak yang sangat muda ya," ujarnya.

Baca: Ganjar Hanya Tersenyum saat Ditanya soal Wacana Duet dengan Prabowo

Ki Gondo Wartoyo mengatakan Sanggar SKWL merupakan singkatan dari Sedulur Keluarga Wartoyo Lovers. Sanggar itu ia dirikan untuk memberikan pengenalan dan pelatihan kesenian secara rutin. Hampir setiap hari sanggar selalu tampak sibuk dengan kegiatan anak-anak yang berlatih.

"Acara rutin setiap hari, hari Senin sampai Sabtu, liburnya hari Jumat. Jadi dari anak TK sampai sekolah menengah pertama juga ada. Dari karawitan, dalang, atau reog. Segala kesenian di sini dan kita gratiskan tidak dipungut biaya," ujarnya.

Teekait peralatan karawitan yang ada di sanggarnya merupakan milik sendiri. Alat berupa perangkat gamelan juga sering dipinjamkan secara gratis ketika ada yang ingin memakai. Ia juga membuka ruang bagi seluruh sekolah yang ada di sekitar sanggarnya bahkan se-Jawa Tengah untuk belajar atau meminjam alat di sanggarnya.

Quote