Ikuti Kami

Marinus Minta Pemprov Banten Tak Gagap Akan Teknologi Internet

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, dengan jumlah pengguna internet terbanyak itu, digitalisasi di Banten terbilang sangat cepat. 

Marinus Minta Pemprov Banten Tak Gagap Akan Teknologi Internet
Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea.

Banten, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea mengungkapkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyampaikan dari hasil survei penetrasi internet di Indonesia tahun 2023 menyebut, pengguna internet terbanyak adalah masyarakat Banten mencapai 89,10 persen lalu disusul Jakarta 86,96 persen dan di posisi ketigas Jawa Barat (Jabar) 82,73 persen.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, dengan jumlah pengguna internet terbanyak itu, digitalisasi di Banten terbilang sangat cepat. 

Ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi karena menujukkan Banten merupakan daerah yang cepat dalam menerima kemajuan teknologi.

Baca: Djarot Ajak Gunakan Medsos Tidak Picu Disrupsi Pada Kebhinekaan

“Pemprov harus menyiapkan diri, terutama terkait dengan dukungan menyambut digitalisasi ini. Saya tanya apakah keuangan daerah sudah digitalisasi dengan baik, dan itu sudah. Semoga saja dengan itu tidak ada lagi kebocoran (anggaran),” kata Marinus saat menghadiri Kick Off KKPD QRIS Provinsi Banten dan Grand Launching Jawara Mobile Banking Bank Banten dalam Digiwara Funfest Launching kalender Event Pariwisata 2023 yang diinisasi Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Banten, di Auditorium UIN SMH Banten, Kota Serang, Sabtu (18/3).

Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, dengan digitalisasi memudahkan dalam berbagai bidang, salah satunya pariwisata yang diharapkan mampu tumbuh dan menguntungkan bagi pelaku usaha karena kemudahan dan kecepatannya.

“Platform digital bisa jadi solusi kita untuk meningkatkan pembangunan di Banten. Digitalisasi yang sudah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan memberikan kemudahan dan kecepatan kepada masyarakat,” tutur Al Muktabar.

Teknologi digital, sambung Al Muktabar, menjadi tuntutan yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Ini harus kita kembangkan, tidak mungkin kita mundir dari sistem ini dan kita juga harus bijak memanfaatkannya,” pintanya.

Baca: Deddy Minta BUMM Pahami Persoalan Pariwisata

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat juga menyebut bahwa pertumbuhan pengguna dan nilai transaksi menggunakan QRIS di Banten tumbuh pesat.

Pada awal tahun 2021 saja nilai transaksi lewat QRIS mencapai Rp200 miliar dan meningkat signifikat pada tahun 2022 yakni Rp2,5 Trilium.

“Artinya sudah banyak sekali orang yang menggunakan QRIS. Lebih mudah, dan enggak ada alasan lagi. Harapannya, kita semuanya digital karena cepat, murah, aman, dan handal itulah digitalisasi,” katanya.

Quote