Ikuti Kami

Sampaikan Pesan Bu Karno, Megawati: Lidah dan Perut Rakyat Indonesia Tak Boleh Terjajah oleh Makanan Impor

Megawati, data menyebutkan tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia mencapai 96 kg pertahun perkapita dan yang tertinggi di dunia

Sampaikan Pesan Bu Karno, Megawati: Lidah dan Perut Rakyat Indonesia Tak Boleh Terjajah oleh Makanan Impor

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa persoalan kenaikan harga beras telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Hal itu tentu menjadi potret bagaimana masyarakat sangat tergantung terhadap konsumsi beras. Bahkan, menurut Megawati, data menyebutkan tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia mencapai 96 kg pertahun perkapita dan menjadikan yang tertinggi di dunia. 

Padahal, Megawati menilai tak seharusnya bangsa Indonesia hanya tergantung dengan beras. Sebab, masih banyak sumber makanan yang memiliki nilai gizi dengan tingkat kesehatan yang baik.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato politiknya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9). 

Diketahui, tema Rakernas IV PDI Perjuangan adalah 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia'.

"Kalau kembali dilihat karena kita ternyata tergantung sekali dalam kehidupan kita untuk berkonsumsi beras, terlebih dengan tingkat konsumsi beras berkapita sebesar 96kg dan itu ternyata tertinggi di dunia," kata Megawati.

Megawati pun menyebutkan bahwa konsumsi beras yang sehat adalah 60kg per orang per tahun. 

Selain itu, Presiden Kelima RI ini mengatakan, jika tingginya konsumsi beras membawa implikasi terhadap kesehatan, seperti penyakit-penyakit.  Sehingga menjadi beban negara di kemudian hari.

"Termasuk yang sangat (tinggi) sekarang menuju penyakit, mungkin masuk tertinggi adalah sakit gula atau diabetes, pada gilirannya rendahnya diversifikasi pangan akan menjadi beban bagi nasional kita," ungkap Megawati.

Megawati juga menegaskan, persoalan pangan tidak hanya bisa dijawab secara teknokratis.

Sebab masalah pangan sangat erat dengan aspek ideologis tentang keberpihakan serta tentang komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan dan tentang petani sebagai orientasi kebijakan terpenting.

"Karena itulah apa yang telah disampaikan oleh Bung Karno bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan import, bisa menjadi bahan untuk kritik atas fraksi ideologi di bidang pangan," jelas Megawati.

Hadir dalam pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan, Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dan bakal calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Ketiga ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo, diantaranya Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Hary Tanoe dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Sejumlah menteri kabinet pemerintahan diantaranya, Mensos Tri Rimsaharini, Menkumham Yasonna Laoly, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto hingga Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Lalu, hadir pula tokoh menteri yang santer dikabarkan menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo, Menkopolhukam Mahfud MD dan Menparekraf yang juga Ketua Bapilu PPP Sandiaga Uno.

Kemudian, ratusan ribu kader dari tiga pilar partai PDI Perjuangan hadir memadati arena Rakernas IV. Adapun, pilar pertama adalah struktural partai, anak ranting, ranting, pengurus anak cabang, pengurus partai, DPLN, DPC, DPD, hingga DPP partai.

Pilar kedua adalah seluruh anggota legislatif dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, nasional, sementara pilar ketiga adalah seluruh eksekutif partai dari tingkat nasional, provinsi, seluruh kepala daerah, dan wakil di tingkat kabupaten atau kota.

Selain itu juga kurang lebih hadir juga kurang lebih 4.000 petani dan nelayan dari berbagai daerah juga ikut meramaikan helatan akbar PDI Perjuangan ini.

Quote