Jakarta, Gesuri.id - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bencana tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada tahun 2018 yang menyebabkan banyak korban.
Ganjar mengatakan saat masih menjadi Gubernur Jawa Tengah, dirinya pernah meresmikan delapan sekolah dan satu rumah ibadah pasca tsunami tersebut.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Ini kali ketiga saya ke sini, karena waktu itu ada kejadian gempa, likuefaksi, dan kami ke Palu, kemudian ke Sigi dan ke Donggala," kata Ganjar usai menghadiri pertemuan dengan TPD, Caleg, dan Massa dari Partai dan Relawan di Gedung Oasis, Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (4/12).
Ganjar mengatakan bencana tsunami Palu 2018 memiliki memori yang mendalam baginya. Saat itu, kata Ganjar, pemerintah daerah Jawa Tengah langsung siap siaga membantu para korban.
"Saya masih ingat betul di sini, karena kawan-kawan kemudian bereaksi, lebih khusus kawan-kawan dari Jawa Tengah, ada dari pemda ya, ada dari PMI, ada dari Baznas, guru-guru, siswa-siswa, mereka iuran dan kemudian 'Pak kita bangunin sekolah yok'," ujarnya.
"Akhirnya delapan sekolah berhasil kita resmikan dan satu rumah ibadah, masjid waktu itu," sambung dia.
Maka, menurutnya, penting untuk menyusun program mitigasi bencana. Dia pun berkomitmen untuk melakukan mitigasi bencana jika terpilih sebagai Presiden 2024.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
"Memang saya sangat terkesan sekali karena situasinya kita tidak bisa membayangkan saat itu. Pasti kalau kita mengalami ini yang juga banyak orang yang saya yakin tidak siap, penting ketika kita menyusun program kemudian memitigasi soal kebencanaan ini," ujarnya.
"Ini juga menjadi concern kami bagaimana, Indonesia yang menjadi laboratorium bencana ini betul-betul dipersiapkan dengan perencanaan yang baik," imbuh Ganjar.