Bengkulu, Gesuri.id - BPOM Bengkulu bersama anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati Murman menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media), Minggu (9/10).
Elva menyampaikan bahwa selaku anggota Komisi IX DPR RI, beliau turut langsung mengawasi penggunaan anggaran oleh BPOM di Bengkulu.
Baca: Elva Hartarti Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Dalam materinya, Elva mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil seperti Rhodamin B dan Methanyl Yellow karena bahayanya terhadap kesehatan. Beliau juga mengajak masyarakat untuk selalu melakukan Cek KLIK yaitu cek Kemasan, cek Label, cek Izin Edar, dan cek Kedaluwarsa sebelum membeli atau menggunakan suatu produk.
Kepala Balai POM di Bengkulu, Yogi Abaso Mataram menyampaikan materi mengenai Obat dan Makanan yang Aman menggunakan contoh-contoh produk yang mengandung bahan berbahaya hasil temuan pengawasan Balai POM Bengkulu seperti boraks dan kerupuk yang mengandung Rhodamin B.
Yogi mengajak masyarakat untuk mewaspadai obat tradisional yang mencantumkan gambar vulgar pada kemasan.
“Kalau menemukan jamu yang mencantumkan gambar vulgar pada kemasan, hati-hati karena Badan POM tidak pernah menyetujui pencantuman gambar vulgar. Kemungkinan produk tersebut illegal dan mengandung bahan kimia obat yang berbahaya untuk kesehatan” katanya.
Selain itu, Yogi juga menyampaikan agar berhati-hati terhadap kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Baca: Elva Tegaskan NKRI Adalah Negara Hukum
"Kosmetik wajib mencantumkan label berbahasa Indonesia pada kemasan maka hati-hati jika menemukan kosmetik yang yang tidak mencantumkan label dalam bahasa Indonesia. Pastikan produk telah mencantumkan nomor izin edar dari Badan POM pada kemasan. Masyarakat dapat mengecek izin edar suatu produk melalui aplikasi BPOM Mobile yang dapat diunduh secara gratis." kata Yogi.
Kegiatan berlangsung tertib dan semarak diwarnai dengan antusiasme peserta kegiatan. Peserta yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber maupun menjawab pertanyaan dari narasumber mendapatkan hadiah menarik dari panitia.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat menjadi lebih berdaya untuk melindungi diri sendiri dan keluarganya dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan