Ikuti Kami

BRIDA Bali & BRIN Bakal Perkuat Ketahanan Pangan dan Warisan Budaya Bali

BRIDA Bali memiliki fungsi utama untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi semua peneliti.

BRIDA Bali & BRIN Bakal Perkuat Ketahanan Pangan dan Warisan Budaya Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster

Tabanan, Gesuri.id - Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, bahwa Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Bali siap berkolaborasi dengan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengembangkan penelitian di daerah.

Koster juga menjelaskan, bahwa BRIDA Bali memiliki fungsi utama untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi semua peneliti. Termasuk, di perguruan tinggi maupun di lembaga-lembaga yang memang sudah memiliki keahlian. 

Baca: Megawati Titip Pesan ke Laksdya Amarulla Bisa Menata Internal BRIN

"(BRIDA Bali dan BRIN) melakukan penelitian sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah, untuk memperkuat kapasitas pangan daerah dan juga berbagai warisan budaya baik benda maupun tak benda di Bali ini," kata Koster saat menjawab wartawan usai menghadiri dialog Ketua Dewan Pengarah BRIN, Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri dengan para periset bertajuk 'BRIN Mendengar' yang diadakan di Gedung Nayaka Loka, di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, Senin (7/8). 

Koster juga mencontohkan soal riset yang berkaitan dengan arkeolog yang harus dikelola dengan baik dan dijadikan sebagai satu cagar budaya nasional. 

Karena itu, Koster mendorong BRIN bersama para peneliti di berbagai perguruan tinggi yang ada di Bali yang sedang memetakan berkaitan dengan pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat.

"Agar itu betul-betul disinergikan dengan kebutuhan daerah supaya dari segi biaya dia efisien kemudian juga dia menjawab persoalan pembangunan daerah, dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat," jelas dia.

Baca: Megawati Lantik Laksdya Amarulla Octavian Jadi Wakil Kepala BRIN

Sementara, terkait pengembangan riset soal ketahanan pangan di Bali, Koster menyebut bahwa kini lebih siap disebut sebagai kedaulatan pangan.

"Kemudian yang di Bali bukan lagi berbicara ketahanan pangan, tapi arahnya adalah kedaulatan pangan. Kami punya potensi untuk itu," terang Koster.

Quote