Ikuti Kami

Diah Pitaloka: Kota Sorong Layak Dijadikan Embarkasi Haji

Diah: Usulan ini bisa saja terjadi dan akan membantu geliat perekonomian di Papua Barat, khususnya Kota Sorong.

Diah Pitaloka: Kota Sorong Layak Dijadikan Embarkasi Haji
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII Diah Pitaloka.

Sorong, Gesuri.id - Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII Diah Pitaloka menyambut baik ide yang disampaikan sejak zaman Lambherthus Jitmau yaitu pengusulan Kota Sorong menjadi embarkasi haji.

Baca: Sekjen Hasto: Capres PDI Perjuangan Diumumkan Juni 2023

Menurutnya, usulan ini bisa saja terjadi dan akan membantu geliat perekonomian di Papua Barat, khususnya Kota Sorong.

"Saya rasa ini ide bagus ya, dengan pemekaran tiga provinsi baru di Papua dan nanti Maluku dan Maluku Utara bergabung. Jadi totalnya akan ada tujuh provinsi dan saya kira sudah layak dijadikan Embarkasi Haji," ujar Diah, saat berkunjung di Kantor Walikota Sorong, Senin (10/10).

Politisi Partai PDI Perjuangan ini mengatakan jika usulan ini juga harus diimbangi dengan kesiapan pemerintah Kota Sorong, pemerintah Provinsi Papua Barat, dan Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, baik dari segi lahan yang memadai hingga regulasinya agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan hasil yang maksimal.

Sementara itu, Pemerintah Kota Sorong Papua Barat mengusulkan wilayahnya dijadikan sebagai embarkasi haji penuh.

Hal ini disampaikan Asisten 1 Pemerintah Kota Sorong Bidang Pemerintahan Rahman saat menerima Kunjungan Kerja Anggota Komisi VIII di Kantor Walikota Sorong, Senin (10/10).

Menurut Rahman, ide pengusulan Kota Sorong menjadi embarkasi haji sudah disampaikan sejak masa kepemimpinan Walikota sebelumnya, Lambhertus Jitmau. Ada beberapa pertimbangan, di antaranya: secara tata ruang nasional, Kota Sorong merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Sementara Manokwari yang saat ini merupakan ibukota Provinsi Papua Barat  sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKN).

Artinya, kata Rahman, Kota Sorong secara nasional sangat strategis dijadikan pusat pengembangan kegiatan berskala nasional.

"Kedua, secara historis, Papua memiliki kedekatan emosional dengan Maluku, karena zaman kerajaan dahulu pembebasan Irian Barat  ibu kota sementara ada di Tidore," terang Rahman.

"Lalu dari segi transportasi dan letak geografis Maluku lebih dekat jarak ke Sorong Papua Barat dari pada Ke Makassar, Sulawesi Selatan,"  lanjutnya.

Rahman juga mengatakan pertimbangan lainnya. Yaitu, jumlah jemaah calon haji dari provinsi terdekat seperti Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat memiliki daftar tunggu yang lumayan panjang dengan kisaran 9.000 sampai lebih dari 10.000 jemaah.

Baca: Tak Campuri Nasdem Capreskan Anies, Hasto: Hanya soal Etika 

Belum lagi, menurutnya, pemekaran tiga provinsi baru di Papua, yaitu Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan akan menjadi keuntungan bagi percepatan pembangunan di bumi cendrawasih ini.

Tampak hadir pada acara tersebut, Pejabat Walikota Sorong George Yarangga, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor, Anis Masykur  Kasubdit Bina GTK Kependidikan Madrasah Kemenag RI, Suriana Sitompul Kasubdit Penyuluhan Bimas Kristen, Yuniadi Kasubdit Penyuluhan Bimas Katolik dan Desmon Andrean Kasubbag Tata Usaha PKUB.

Quote