Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar meminta aparat kepolisian tidak tebang pilih dalam menindak penambangan ilegal di Sumatera Selatan (Sumsel). “Pihak kepolisian terlihat sangat tegas menindak pelaku penambangan kecil galian C yang dilakukan rakyat kecil demi memenuhi hidup sehari-hari. Namun, terhadap praktik illegal drilling di banyak sumur tua minyak bumi peninggalan Belanda, yang dilakukan pelaku besar, pihak kepolisian terlihat membiarkan,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2).
Baca : Yulian Gunhar Bawa Oleh-oleh Vaksin & Paket Sembako
Praktik penambangan ilegal di Sumsel telah marak terjadi di banyak sumur tua minyak bumi peninggalan Belanda yang tersebar di wilayah Musi Banyuasin. Pelaku penambangan liar itu melakukan pengeboran sederhana yang menyebar sangat cepat dan tidak terkendali. “Saat ini terdapat ribuan sumur illegal drilling dan ratusan tempat penyulingan dengan hasil ribuan barel per hari, tersebar di beberapa kecamatan,” tutur Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palembang ini.
Ia menilai, sikap kepolisian terkesan membiarkan praktik pengeboran di banyak sumur tua minyak bumi peninggalan Belanda tersebut. Padahal, praktik penambangan liar tersebut dikelola dengan tidak mengindahkan kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan.
Secara perekonomian, sumur-sumur marginal ini semestinya sangat membantu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf perekonomian daerah. Namun, akibat penambangan ilegal, maka potensi itu selama bertahun-tahun tidak mendatangkan pendapatan untuk pemerintah daerah.
Baca : Yulian Gunhar Salurkan 10.000 Paket Sembako dari Puan
Ia meminta pihak kepolisian dan Kementerian ESDM di tingkat pusat maupun daerah mampu berkoordinasi dalam menangani persoalan praktik penambangan liar di Sumsel ini. Sikap tegas diperlukan agar tidak terkesan ada keberpihakan. “Sehingga tidak terkesan tegas terhadap penambang liar galian C yang dilakukan rakyat kecil, namun lembek terhadap praktik penambangan liar yang dilakukan pemain besar,” ujar Anggota DPR RI Dapil Sumsel II ini. (liputan6.com)
