Jakarta, Gesuri.id - Anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 itu mengedepankan dialog partisipatif mengenai Papua.
"Yang jelas bahwa pemerintahan ke depan, kami berharap akan lebih dialogis dan partisipatoris," kata Yenny Wahid di Jakarta, Selasa (28/11).
Yenny menjelaskan lingkaran kekerasan yang terjadi di Papua hanya dapat diputus ketika ada pendekatan bersifat merangkul dan bukan memukul.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
Menurut Yenny, pendekatan tersebut seperti mengajak masyarakat untuk bersama-sama berdialog demi kebaikan semua.
"Nah, Pak Ganjar tadi, seperti kita saksikan dalam kampanye perdana yang dilakukan, adalah memberikan penekanan pada aspek kesejahteraan," jelas putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Dia menjelaskan penekanan pada aspek kesejahteraan tersebut antara lain ingin membangun puskesmas maupun posko-posko kesehatan.
Menurut Yenny, kurangnya infrastruktur kesehatan merupakan masalah paling mendasar yang dihadapi masyarakat di daerah pesisir atau pedalaman Papua.
"Saya sendiri sering ke Papua dan kita sama-sama tahu bahwa akses kepada posko kesehatan, kepada layanan kesehatan, masih minim. Ini jadi fokus utama dari Ganjar-Mahfud," ujar Yenny Wahid.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
Sementara itu di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Selasa, capres Ganjar Pranowo melakukan kampanye perdananya.
Sejak mendarat di Bandar Udara Internasional Mopah, Selasa, ratusan warga sudah berkumpul di pintu kedatangan untuk menyambut Ganjar.
Sementara itu, puluhan mahasiswa menyajikan Tari Tibe khas suku Asmat, lengkap dengan pakaian adatnya. Mereka menyematkan Noken, tas tradisional khas Papua, dan mahkota bulu kasuari, yang disebut Kakayam, kepada Ganjar.