Jakarta, Gesuri.id - Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey menilai keputusan politik Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PKB karena lebih nyaman daripada dengan PDI Perjuangan.
"Tentu mungkin Golkar dan PAN lebih nyaman berada di sana daripada dengan PDI Perjuangan" kata Olly saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Menurut Olly, bergabungnya Golkar dan PAN untuk mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) merupakan hal biasa dalam konstelasi politik.
Baca: Banteng Kabupaten Sumenep Gelar PPSD
PDI Perjuangan pun tidak merasa ditinggal. Ia juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan dekat dengan semua partai, tidak hanya PAN dan Golkar. Setiap partai, kata dia, punya pilihan masing-masing.
Olly menilai pola ini sama seperti dinamika Pemilu 2014 di mana banyak partai yang tidak bergabung dengan PDI Perjuangan ketika Jokowi dicanangkan sebagai capres.
Gubernur Sulawesi Utara itu meyakini bahwa PDI Perjuangan sudah mematangkan strategi untuk Pemilu 2024 sejak lama, mengingat hanya PDIP yang bisa mencalonkan capres sendiri tanpa dukungan partai lain.
Namun demikian, PDI Perjuangan tetap membuka pintu kerja sama dengan partai lain
"Kenapa siap lebih lama? Karena kita bisa mencalonkan sendiri, jadi persiapan kita sudah matang. Kalau ada partai-partai mau kerja sama dengan kita, kita buka pintu terus," katanya.
Terkait dengan nama-nama yang dilirik untuk menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo, Olly menegaskan bahwa PDI Perjuangan tengah konsentrasi pada pemenangan Ganjar Pranowo sebagai capres dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
Baca: Ono Tegaskan Banteng Jabar Bidik Kemenangan di Pemilu 2024
Ia menjelaskan bahwa sejumlah nama sudah diajukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya.
Melihat dari pola pemasangan capres-cawapres sebelumnya, Olly memandang PDI Perjuangan dipasangkan dengan seseorang yang berasal dari NU.
"PDI Perjuangan biasanya selalu, pengalaman PDI Perjuangan dengan NU, selalu dalam Pilpres kerja sama jalan terus. Zaman Bu Mega dengan Gus Dur, Hasyim Muzadi jalan terus, sama juga Pak Jokowi dengan Pak JK (Jusuf Kalla), kemarin Pak Ma'ruf, itu sudah biasa kalau dengan NU," katanya.
