Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Putra Nababan menegaskan lima nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Ganjar Pranowo yang diungkapkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani sudah melalui pemikiran yang matang.
Lima nama yang disebutkan Puan Maharani ialah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Mereka berlima adalah orang orang yang menurut saya pribadi sangat qualified menjadi calon wakil presiden. Mereka semuanya mempunyai portofolio yang sangat bagus. Tentunya kalau yang kita lihat, track record selama 5 tahun terakhir ini juga sudah dilihat oleh masyarakat," kata Putra dalam acara talkshow di Jakarta, Senin (24/7).
Baca: Puan: Andika Perkasa Bisa Saja Masuk Bursa Cawapres Ganjar
Selain itu Putra menjelaskan lima nama tersebut telah disepakati bersama oleh partai pendukung bakal capres Ganjar Pranowo.
"Masing masing punya track record dan kita punya catatan masing masing, terutama Pak Ganjar dan para ketua umum sudah bekerjasama dengan PDI Perjuangan," papar Putra.
Sedangkan nama yang benar-benar diusung untuk mendampingi Ganjar berada dalam keputusan bersama para ketua umum partai politik pengusung Ganjar.
"Nah, tentunya inikan nanti menjadi domain dari kalau PDI Perjuangan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bersama dengan para ketua umum yang sudah bekerjasama dengan PDI Perjuangan tentunya juga Pak Jokowi," ungkap Putra.
Baca: Rahmad Dorong Peran KKI Pacu Kualitas Nakes dan Kedokteran
Selain itu Ganjar sendiri, kata Putra, telah menjabarkan sejumlah kualifikasi untuk mendampingi dirinya selama lima tahun yang akan datang.
'Nah Pak Ganjar juga pernah mengatakan bahwa calon wakil presidennya itu mesti satu visi dengan beliau dan beliau juga harus energik dan tidak memiliki agenda tersendiri. Jadi kriteria ini harus satu visi dan tidak boleh ada agenda sendiri. Ini sangat penting artinya Dwi Tunggal seperti ibaratnya di eranya Bung Karno dan Bung Hatta," ungkap Putra.
"Dan yang kedua kalau ini sudah terpenuhi, mereka punya semangat yang sama, yakni sama-sama menjalankan perintah konstitusi dan UU," tambahnya.
