Ikuti Kami

Soekarno Dewa Saputra Kagumi Sosok Gus Dur

Presiden ke-4 RI tersebut selalu memberikan inspirasi dan menyikapi setiap masalah dengan santai.

Soekarno Dewa Saputra Kagumi Sosok Gus Dur
Wakil Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Sidoarjo, Soekarno Dewa Saputra .

Sidoarjo, Gesuri.id - Wakil Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Sidoarjo, Soekarno Dewa Saputra mengagumi sosok kepemimpinan Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid.  

Presiden ke-4 RI tersebut selalu memberikan inspirasi dan menyikapi setiap masalah dengan santai. Bahkan, sikap humoris itu sangat menginspirasi siapapun. 

"Sikap kepemimpinan Gus Dur yang penuh humor itu, enggak ada lawannya oleh pemimpin manapun. Dialah sosok pemimpin negeri ini yang telah  membawa angin kesejukan bagi tumbuhnya sebuah iklim demokrasi yang sejuk. Tentunya, dengan sikap toleransinya sangat tinggi menjadi pembeda yang dikenang hingga kini dan kapanpun," ucap Soekarno Dewa Saputra saat berkunjung dan ziarah ke makam Gus Dur di komplek kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), Senin (22/5). 

Baca: DPD TMP DKI Jakarta Luncurkan Gerakan GANJAR

Soekarno Dewa Saputra menilai Aulia Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari & KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah dua tokoh besar nasional. Menurutnya , banyak tauladan yang harus di terapkan oleh masyarakat terutama kaum pemuda. 

”Aulia Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari & KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dua tokoh besar Nasional Banyak sekali teladan yang perlu diterapkan oleh masyarakat khususnya anak-anak Muda. Sebagai ulama besar KH. Hasyim Asy’ari memiliki semangat nasionalisme yang kuat beliau memberikan dukungan penuh kepada pejuang tanah air dengan mengorbankan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945. “ Ucapnya.

Baca: Ganjar Pranowo Ungkapkan Kedahsyatan Bumi Sriwijaya

Soekarno Dewa Saputra menambahkan, Gus Dur pada masa pemerintahannya dikenal sebagai Bapak Pluralisme. 

Julukan kepada Gus Dur itu karena dirinya sangat menghargai keberagaman dalam berbagai hal, terutama keberagaman suku, agama, dan ras. Salah satu buktinya adalah pencabutan peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka seperti perayaan Imlek.

“ Inilah yang ditunjukkan oleh Gus Dur bahwa negara kita ini kaya tapi lebih baik negara itu berdiri karena sikap toleransi itulah yang membuat negara bisa kental akan gotong royong dan harmonis. “ Ucapnya.

Quote