Ikuti Kami

Perempuan di Pelukan Kemiskinan

Oleh: Novita Hardini, Politisi PDI Perjuangan dan Founder UPRINTIS Indonesia.

 Perempuan di Pelukan Kemiskinan
Novita Hardini, Founder UPRINTIS Indonesia. (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Menghayati kemiskinan bagi perempuan adalah lebih dari sekadar angka dan statistik, kemiskinan adalah perjuangan nyata yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka.

Mereka berjuang untuk mendapatkan nafkah, melindungi keluarga, merawat anak-anak, dan mengejar mimpi mereka dalam lingkup kesulitan yang sering tak terbayangkan. Setiap pagi, dengan mata lelah tapi penuh dengan harap, begitulah mereka terbangun menyantap kopi kenyataan pahit setiap harinya.

Dalam komunitas kemiskinan ekstrem, kelompok perempuan sering menghadapi hambatan yang lebih besar dan kompleks dari pada kelompok pria. Menghadapi kemiskinan juga berarti bertarung melawan ketidakadilan sosial, kekerasan dalam rumah tangga, dan sistem yang cenderung mengekang hak-hak mereka untuk merdeka.

Kemiskinan bagi perempuan tak mengenal usia. Apakah itu anak-anak, remaja, wanita paruh baya, mereka semua merasakan beban yang sama beratnya. Bagi anak-anak; kemiskinan mengancam kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan dan mengalami masa kecil yang bahagia. 

Bagi perempuan remaja, kemiskinan bisa berarti harus menunda impian mereka dan terjebak dalam pernikahan usia anak atau peran sosial yang sudah ditentukan secara paksa. Bagi perempuan paruh baya, kemiskinan merupakan jebakan menyesakkan yang harus mereka hadapi seumur hidupnya.

Kekerasan dalam bentuk ekonomi, fisik dan mental didalam rumah tangganya. Keterbatasan akses kesehatan dan kehidupan yang layak baginya. Sepanjang kehidupan perempuan adalah ketakutan demi ketakutan.

Menghayati problema kemiskinan yang terjadi di Indonesia sama halnya ketika saya menghayati kemiskinan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Dari 850 ribu lebih jumlah penduduk di Kabupaten Trenggalek, data terupdate (Juni 2023) ada sebanyak 10.633 masyarakat yang masih terjerembab pada kemiskinan ekstreem.

Sekitar 5.637 berjenis kelamin perempuan. Kemiskinan tidak hanya menjadi penyakit ekonomi saja, namun dapat mempengaruhi spriritualitas individu, dimana kesadaran akan kesehatan mental individu menjadi sangat memprihatinkan.

Alam semesta adalah objek Tafakur, Potret kehidupan manusia dimasa lampau merupakan laboratorium kehidupan manusia sesungguhnya. Dimensi berfikir tidak hanya terbatas pada segi materiil, namun juga menyentuh dimensi maknawi (immateriil). Tuhan menciptakan segala hal di langit dan bumi dengan prinsip-prinsip kesimbangan.

Memaknai nilai-nilai keseimbangan, seperti hubungan dua pasang mata, dua pasang tangan, dua pasang kaki sama halnya dengan Allah menciptakan kebaikan dan Allah menciptakan pula keburukan, Allah menciptakan laki-laki, Allah juga menciptakan perempuan. Allah pula yang menjadikan suami dan isteri. Yang artinya, menyediakan dan menciptakan peluang-peluang yang sama dan luas bagi semua orang untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan ekonomi (pembangunan ekonomi inklusif).

Maka, pentingnya pemberdayaan perempuan tidak dapat dipungkiri dalam konteks sosial, ekonomi, dan politik adalah gerakan penuh kesadaran yang digalakkan oleh UPRINTIS Indonesia.

Novita Hardini adalah salah satu tokoh nasional yang memiliki segudang prestasi karena memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan inklusivitas ekonomi daerah. Kegigihan dan kepiawaian Novita Hardini memulihkan pertumbuhan ekonomi bagi perempuan diwujudkan dengan lahirnya UPRINTIS Indonesia.

“Di tengah gemerlapnya dunia bisnis dan perjuangan ekonomi, Uprintis Indonesia menyingkap berbagai kisah inspiratif tentang perempuan-perempuan Indonesia yang mengguncangkan stereotip dan memecahkan batas-batas konvensional. Mereka bukan hanya sekadar penonton, melainkan pahlawan-pahlawan yang mengukir sejarah dengan semangat dan dedikasi mereka. Mari kita jelajahi jejak-jejak gemilang perjuangan ekonomi perempuan Indonesia yang menginspirasi dan memikat hati,” ujar Novita Hardini.

Perjalanan perempuan Indonesia dalam dunia ekonomi dimulai dari semangat memimpin, membara dalam dada dan sanubari mereka. Dalam masyarakat yang pernah didominasi oleh norma patriarki, perempuan harus menggenggam keberanian mematahkan paradigma dan berjuang merealisasikan mimpi-mimpi mereka. Mereka memahami bahwa tak ada yang tak mungkin jika perempuan berani dan gigih untuk terus bangkit dari segala keterpurukan.

UPRINTIS dilahirkan, karena Novita Hardini sadar bahwa pendidikan adalah kunci pencerahan. Namun tidak semua masyarakat mampu dengan mudah mengakses pendidikan. Maka kegigihan Novita Hardini dalam menghadirkan ruang-ruang pendidikan di tengah masyarakat pedesaan melalui program Eduprintis Roadshow adalah gerakan revolusioner demi bertumbuhnya kesadaran pembangunan ekonomi yang iknlusif.

Kesadaran pendidikan pun bertumpuh pada pendidikan kewirausahaan pada perempuan Kewirausahaan sebagai Wujud Kemandirian dan Kekuatan ekonomi daerah.

Kewirausahaan menjadi pilihan bagi banyak perempuan Indonesia yang ingin mengambil kendali atas perjuangan kesetaraan. Terbukti, Uprintis Indonesia mampu meningkatkan keterampilan ekonomi perempuan dengan melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen bisnis pada pelaku UMKM Perempuan.

Menurut data UPRINTIS Indonesia dari 2022-2023 terdapat 5.183 UMKM perempuan sukses meningkatkan omzet pendapatannya setelah menyelesaikan inkubasi pelatihan yang diselenggarakan oleh UPRINTIS Indonesia.

Apa saja tahapan agar UMKM naik kelas?

Dinamika ekonomi yang atraktif memerlukan perluasan jangkauan jaringan kerja kegiatan ekonomi yang tidak hanya berskala nasional, tetapi juga internasional. Tahapan ini juga ditandai dengan makin dominannya peranan pengetahuan dan penguasaan teknologi serta pengoptimalan pada  pendayagunaan potensi sumber daya.

Pembangunan sumber daya manusia Indonesia menjadi bangsa tangguh, dengan meletakkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggalakkan riset dan inovasi menjadi sangat penting.

Disinilah UPRINTIS Indonesia dalam mendorong pembangunan perekonomian yang inklusif dengan meningkatkan angka partisipasi pelaku UMKM Perempuan dalam ekosistem Global Value Chain, Memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia dalam sektor IKM, serta Konvergensi Teknologi melalui Transformasi digital dalam menciptakan sirkular ekonomi yang berkelanjutan.

UPRINTIS Indonesia menjawab tantangan-tantangan terkait pemulihan ekonomi nasional, transformasi industri 4.0 transisi energi menuju Sustainability Economy untuk menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sebagai aspek terpenting sebagai agenda Suistainable Development Goals tahun 2030.

Sebagai salah satu upaya dalam melakukan pendampingan bagi UMKM di Kabupaten Trenggalek, berikut beberapa program kegiatan yang telah terlaksana di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Trenggalek, diantaranya:

1. Pelaksanaan EDUPRINTIS Roadshow di masing-masing kecamatan dengan berkolaborasi dengan sejumlah partnership diantaranya; BPR Jwalita Trenggalek dan BPJS Ketenagakerjaan Trenggalek.

Kegiatan ini diikuti oleh 60-75 pelaku UMKM perempuan. Adapun total perempuan yang telah menerima manfaat dari adanya program EDUPRINTIS adalah 3.183 yang diantaranya 2.551 telah memiliki usaha, sedangkan sebanyak 638 belum memiliki usaha menjadi memulai usahanya.

2. Kurasi produk dan misi dagang ekspor. tujuannya adalah memilah atau mengklasifikasikan jenis dan peran pada pola pendampingan UMKM naik kelas agar dapat diberlakukan perluasaan akses pasar bagi UMKM di Trenggalek. Meningkatkan potensi ekspor dengan peningkatan kualitas produksi, packaging, profesional company profile, pembuatan katalog serta memastikan produk umkm masuk pada program pemerintah dengan LPSE (Pengadaan produk) pemerintah.

3. Penerbitan legalitas usaha bagi UMKM (NIB, Halal, SPP IRT, dan HKI) Penerbitan legalitas bagi pelaku usaha bertujuan untuk memudahkan pelaku usaha mengakses pelayanan dan program pemerintah, serta memastikan keamanan produksi dan ijin edarnya.

4. Pendampingan keilmuan dan pembibitan pada petani dalam menciptakan ketahanan pangan serta melakukan riset pada olah hasil pertanian di Kabupaten Trenggalek guna meningkatkan nilai ekonominya.

5. Membuka akses pasar melalui business matching dan business pitching untuk akses keuangan pada pelaku UMKM perempuan.

6. Koperasi Multi Pihak
UPRINTIS Indonesia layaknya buah hati bagi Novita Hardini. Novita Hardini merawat serta mengembangkan UPRINTIS Indonesia untuk dapat memberikan dampak yang positif bukan tanpa usaha yang mudah. Perjalanan panjang perjuangan ekonomi perempuan Indonesia adalah gambaran kisah UPRINTIS Indonesia tentang keserakahan semangat, kebijaksanaan hati, dan kekuatan tekad. Uprintis Indonesia dilahirkan sebagai Agregator karena keterbatasan sumberdaya aparatur dan sumberdaya anggaran yang dimiliki oleh pemerintah daerah, menjadi kebutuhan atas diselenggaranya pembangunan ekonomi yang partisipatif.

Ketika Novita Hardini ditanya tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh generasi Z dan masyarakat pada umumnya. Ia hanya mengatakan: “Taklukanlah Tantangan dengan Senyuman keterampilan.”

UPRINTIS Indonesia adalah sebuah rumah yang mengajarkan kita tentang arti sejati dari kemandirian dan keberanian. Dari masa lalu hingga masa depan, perempuan Indonesia akan terus berkilau sebagai pilar kuat dalam mengisi lembaran gemilang perekonomian negeri.

Quote