Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, merespons pernyataan rekannya sesama kader PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, yang menyebut ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga dicetak di kawasan Pasar Pramuka, Salemba, Jakarta.
"Saya tertawa yang membaca statement saudara Beathor Suryadi yang menyatakan ijazah (Jokowi) dicetak di Pasar Pramuka. Saya tidak bisa mengkonfirmasi apakah ini benar atau tidak," kata Ferdinand, dikutip pada Jumat (20/6/2025).
Meski tak mengamini klaim Beathor, Ferdinand menyatakan dirinya cukup mengenal sosok tersebut sebagai seniornya di PDI Perjuangan dan aktivis di masa lalu.
"Tapi saya tidak bisa mengatakan apakah yang dikatakan Beathor itu benar atau tidak. Tetapi, semua kejanggalan patut kita pertanyakan dan jadikan bukti apakah memang Jokowi pernah selesai kuliah atau tidak," ucapnya.
Ferdinand juga menegaskan bahwa mengakui Jokowi pernah kuliah bukanlah masalah, tetapi keabsahan ijazah tetap menjadi hal yang layak dipertanyakan.
"Kalau soal pernah kuliah yah kita akuilah pernah. Tapi apakah selesai? Kan ini yang menjadi pertanyaan untuk kita semua," lanjutnya.
Lulusan Universitas Bung Karno ini menyinggung soal reputasi Pasar Pramuka yang sejak lama dikenal sebagai tempat pembuatan berbagai dokumen.
"Kalau soal ijazah dicetak di Pramuka, kan memang Pramuka itu dulu ramai sangat terkenal di sana semua dibikin," ujarnya.
"Jangankan ijazah, dokumen perusahaan pun dibikin di sana dulu, lengkap di sana mau bikin apa aja ada," tambahnya.
Namun, ia tetap berhati-hati untuk tidak secara langsung menyatakan kebenaran tuduhan Beathor.
"Tetapi apakah Jokowi benar membuatnya di sana, saya tidak tahu. Kalau ternyata apa yang disampaikan Beathor Suryadi benar, maka betapa mengerikannya seorang Jokowi memalsukan banyak hal. Kalau benar yah," ungkapnya.
Menutup pernyataannya, Ferdinand menyerahkan kepada publik untuk menilai berdasarkan informasi yang tersedia, termasuk dari institusi penegak hukum maupun pihak akademik.
"Tapi saya persilakan semua publik menilai mana yang benar atau tidak, saya tidak bisa komentar terlalu jauh soal Pramuka ini," pungkasnya.