Ikuti Kami

Djarot: Banyak Parpol Dikritik Karena Minim Kaderisasi

Djarot: Sebelum yang lain mengikuti, PDI Perjuangan konsisten lakukan kaderisasi.

Djarot: Banyak Parpol Dikritik Karena Minim Kaderisasi
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat saat acara pengenalan Pendidikan Kader Nasional (PKN) DPP PDI Perjuangan di Lentengagung, Jakarta Selatan, Senin (15/11). (Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menjawab kritikan publik terhadap partai politik (parpol) yang kerap dianggap tak melaksanakan fungsinya menyiapkan calon pemimpin bangsa, baik di pusat dan daerah. Sebaliknya, PDI Perjuangan justru menunjukkan bahwa ia berbeda dengan yang lain, karena konsisten melaksanakan kaderisasi dengan cara yang modern. 

Baca: Hasto: Prestasi Kepemimpinan 3 Pilar Partai Akan Dipaparkan

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang ideologi dan kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menyampaikan hal itu saat acara pengenalan Pendidikan Kader Nasional (PKN) DPP PDI Perjuangan di Lentengagung, Jakarta Selatan, Senin (15/11). 

Djarot mengatakan kaderisasi berjenjang yang dilakuan PDI Perjuangan sebagai jawaban atas kritikan terhadap partai politik. 

“Dengan berbagai kegiatannya, PDI Perjuangan menjawab berbagai kritikan yang menyebut kebanyakan partai politik tidak melalukan kaderisasi. Kita konsisten. Sebelum yang lain, kita telah lebih dulu menggelar sekolah partai cakada dan caleg, kaderisasi berjenjang secara terus menerus,” ujar Djarot. 

"PDI Perjuangan sebagai partai pelopor dikelola secara modern. Pendidikan kader terus menerus dan berkelanjutan. Sebelum pelaksanaan PKN, telah dilakukan sekolah partai calon kepala daerah, ToT guru kader, dan ToT kader tingkat madya," tambahnya. 

Djarot menegaskan PDI Perjuangan menjalankan tiga fungsi utama partai politik yakni rekrutmen, pendidikan/kaderisasi serta penugasan dan penempatan kader.  

"Ini bentuk soliditas partai kita yang sehat. Banyak kepala daerah dan menteri dari internal PDI Perjuangan yang diakui kemimpinannya," ucapnya. 

Kaderisasi yang terus menerus dilakukan PDI Perjuangan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader dalam pemahaman ideologi. Sekaligus, kata Djarot, untuk menjawab bagaimana ideologi Pancasila bisa mengantisipasi dan menjawab problem di tingkat nasional dan lokal. 

"Peningkatan kapasitas dalam pemahaman ideologi tidak hanya dihapal tapi bagaimana cara bertindak dalam mengatasi maslaah," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Djarot mengatakan kader PDI Perjuangan harus mampu memahami dialektika pemikiran Bung Karno untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa. 

"Bung Karno mengingatkan bahwa bangsa yang bisa memenangkan persaingan adalah yang punya karakter dan jati diri yang kuat. Jadi proses nation and character building secara terus menerus," kata Djarot. 

Baca: Sekjen Hasto: Tidak Bijak Bahas Kontestasi Pilpres Saat Ini 

Agenda PKN ini memerhatikan situasi pandemi Covid-19 sehingga penyelenggaraanya dilakukan secara hybrid atau campuran. 

"Karena ini kaderisasi tingkat utama maka evaluasi pertama adalah kedisiplinan. Meski secara virtual, kedisiplinan itu juga tetap bisa dinilai," kata Djarot. 

Dia menjelaskan 77 peserta akan mengikuti pelatihan secara virtual selama dua hari dan dilanjutkan kaderisasi secara tatap muka hingga 21 November mendatang.

Quote