Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkunjung ke ruangguru.com di Jalan Tebet Raya No 22, Jakarta Selatan, Jumat (4/5) pagi. Kedatangan Hasto bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan jajaran DPP PDI Perjuangan langsung disambut oleh pendiri ruangguru.com, Adamas Belva Syah Devara.
Hasto menyebut, apa yang dilakukan oleh ruangguru.com merupakan terobosan yang membawa dampak positif bagi dunia pendidikan yang telah diakui oleh Presiden Joko Widodo. Oleh sebab itu, PDI Perjuangan akan membuat kerja sama dengan ruangguru.com untuk mendidik para kader partai mendalami nilai-nilai kebangsaan.
"Dalam rangka Hardiknas apa yang dilakukan ruangguru.com melalui Mas Belva adalah terobosan untuk menghadirkan pendidikan untuk semua. Karena itu lah Pak Jokowi juga menaruh perhatian yang sangat besar," ungkap Hasto
Dalam menjalin kerja sama, lanjut Hasto, PDI Perjuangan menunjuk menunjuk Anas sebagai fasilitator kerjasama. Pasalnya, Anas telah mempraktikkan modernisasi pendidikan di Banyuwangi yang cukup berhasil.
Tak hanya itu, PDI Perjuangan juga akan meminta kadernya yang menjadi kepala daerah seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hingga Gubernur Jawa Tengah (non-aktif) Ganjar Pranowo terlibat dalam proyek tersebut.
"Karena beliau sudah mengerjakan di sana dalam praktik. Sehingga DPP PDI Perjuangan menugaskan Pak Anas sebagai team leader-nya nanti bekerjasama dengan Ibu Risma karena kalau Pak Ganjar lagi pilkada," terangnya.
Sebagai sebuah partai, kata Hasto, PDI Perjuangan ingin membuka diri untuk menyempurnakan gagasan dan program partai dengan modernisasi. Hasto berharap PDI Perjuangan lebih terbuka dalam menyampaikan ide, gagasan dan segala kegiatan partai di ruang publik dengan cara modern.
"Partai memberikan apresiasi dan memperbaiki diri kami, open mind dan mengambil gagasan positif. Gagasan Indonesia Raya," tambah Hasto.
Dia mencontohkan, PDI Perjuangan juga telah menerapkan sistem yang modern dalam proses kaderisasi, seperti tes-tes rekrutmen calon legislatif atau kader berbasis online.
"Kalau rekrutmen caleg juga kami sudah melakukan sistem platform itu. Tes kepartaian kami sudah online sehingga merespon generasi milenial dengan modernitas tapi tetap ada tradisi kebudayaan," tandas Hasto.
