Ikuti Kami

PDI Perjuangan Jaksel Gelar Nobar Film Tragedi Trisakti

Acara ini bertujuan memperkenalkan dan mengingatkan peristiwa menuju reformasi agar kaum milenial dapat belajar dari sejarah. 

PDI Perjuangan Jaksel Gelar Nobar Film Tragedi Trisakti
DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (Jaksel) akan menggelar nonton bareng (nobar) film dokumenter Tragedi Trisakti 1998, Rabu (11/9) di kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan, Jl. Pasir 1 No. 3, Jagakarsa. 

Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (Jaksel) akan menggelar nonton bareng (nobar) film dokumenter Tragedi Trisakti 1998, Rabu (11/9) di kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan, Jl. Pasir 1 No. 3, Jagakarsa. 

Acara ini bertujuan memperkenalkan dan mengingatkan peristiwa menuju reformasi agar kaum milenial dapat belajar dari sejarah. 

Baca: Yuke Desak Pemprov DKI Tambah Sistem Keamanan

Pemilihan film karya Nia Dinata ini didasari oleh tersuratnya nilai-nilai ideologi Pancasila, kuatnya sebuah persatuan, pentingnya menjaga keberagaman, dan perlunya menghargai berbagai kemajuan yang sudah kita peroleh. 

“Dengan pemutaran film 98 karya Nia Dinata, diharapkan teman-teman yang lahir pada tahun 90-an tidak akan lupa dan tidak pernah lupa bahwa kesatuan Indonesia yang ada saat ini telah melalui perjalanan yang cukup panjang. Dan kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui ideologi yang ditanamkan Bung Karno yaitu ideologi Pancasila”, ujatr Regina Vianney Ayudya, ketua pelaksana program nonton bareng sekaligus Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Jika diingat ke masa tahun 90-an, lanjut Regina, perjalanan menuju reformasi itu tidaklah mudah. Bahkan tragedi 98 menjadi sejarah pahit negeri ini. 

"Walau pahit, sejarah harus tetap diinformasikan pada kaum muda dan tidak boleh sampai dilupakan, agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar dengan masyarakatnya yang bijak karena paham sejarah," kata Regina. 

Di waktu dan tempat yang sama dengan acara nobar, DPC PDI Perjuangan Jaksel juga menggelar pelatihan Barista kopi. Para peserta pelatihan akan diperkenalkan dengan profesi Barista, mendapat sertifikat, dan diajarkan teknis cicip kopi (coffee tasting) agar bisa jadi seorang pecinta kopi yang handal. 

Sasaran utama pelatihan ini adalah generasi muda, karena program ini juga ditujukan sebagai program regenerasi kader partai. 

“Regenerasi kader PDI Perjuangan dan penanaman ideologi Pancasila dapat dilakukan dengan banyak cara. Dan kami sebagai partai pelopor, memilih cara kreatif lewat kegiatan pelatihan Barista. Harapannya, dapat menjadi bekal untuk anak muda memperoleh pekerjaan di toko-toko kopi Indonesia yang saat ini sedang menjamur”, ujar Regina.

Simon Sitorus, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan mengatakan program pelatihan ini juga merupakan ajang unjuk gigi pemberdayaan ekonomi kreatif dan inisiatif mendukung program pemerintah dalam pembangunan SDM di Indonesia. 

"Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan. Bahwa ini bagian dari program partai, khususnya DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan, dalam mencetak generasi muda yang punya keahlian dan siap pakai masuk ke dunia kerja. Perlu diingat, di partai politik kita tidak hanya bicara politik terus, tapi juga menyediakan kegiatan positif pemberdayaan, utamanya bagi anak muda sebagai kader masa depan”, tegas Simon. 

Baca: Yuke Sayangkan Langkah Pemprov DKI Jakarta

Sementara Yuke Yurike, Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan, mengatakan acara nonton bareng Tragedi Trisakti 1998 dan pelatihan barista merupakan upaya DPC PDI Perjuangan Jaksel untuk menjaga ideologi Pancasila.

"Untuk menjaga ideologi Pancasila dan kaderisasi partai, berbagai kegiatan dapat dilakukan melalui bidang ekonomi kreatif, termasuk pelatihan barista dan penayangan film tragedi 98. Ke depannya kita akan membuat kegiatan-kegiatan seperti ini lebih sering guna memperkenalkan kepada anak muda paham ideologi Pancasila", kata Yuke.

Quote