Ikuti Kami

3 Potret Ganjar Promosikan Kerukunan Beragama di Indonesia

Indonesia, sebagai negara dengan beragam latar belakang agama dan budaya, selalu memprioritaskan kerukunan antarumat beragama.

3 Potret Ganjar Promosikan Kerukunan Beragama di Indonesia
3 Potret Ganjar mempromosikan kerukunan beragama di Indonesia, sangat bertoleransi. (Ist/okezone.com)

Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo kerap mempromosikan agenda kerukunan beragama di Indonesia selama masa kepemimpinannya menjadi Gubernut Jawa Tengah (Jateng).

Indonesia, sebagai negara dengan beragam latar belakang agama dan budaya, selalu memprioritaskan kerukunan antarumat beragama.

Jawa Tengah sendiri memiliki ragam agama yang dianut oleh masyarakatnya sehingga kerukunan menjadi hal yang mutlak dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam berbagai momen dan kegiatan, Ganjar tidak hanya mengamalkan nilai-nilai toleransi, tetapi juga menjalankan tindakan nyata untuk memperkuat hubungan antarumat beragama.

Berikut adalah tiga potret aksi Ganjar yang mempromosikan kerukunan beragama di Indonesia.

1. Bermain Barongsai di Perayaan Imlek Klenteng

Pada 15 Agustus 2023, Ganjar dengan sengaja menjadwalkan kunjungannya ke Bhante Pannavaro Mahathera setelah melakukan ziarah ke makam Mbah Dalhar Watucongol, mengunjungi KH Machin Chudlori (Gus Machin) di Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang, dan menjalin silaturahmi dengan KH Agus Aly Qayshar, yang merupakan pengasuh Ponpes Darussalam Watucongol.

Mantan Gubernur Jateng yang telah menjabat selama dua periode mendengarkan banyak cerita dari Bhante, terutama tentang isu toleransi beragama di Magelang. Bhante juga memberikan Ganjar dua buku, yaitu 'Catatan dari Mendut' dan 'Bersahabat dengan Kehidupan'. Ganjar menyampaikan bahwa seluruh staf di Vihara Mendut adalah Muslim dan telah menjadi bagian dari keluarga besar.

”Beliau mengajarkan kita tentang toleransi. Bagaimana cara kita menjaga negara bersama-sama. Saya senang dapat buku beliau, isinya tentang ceramah dan persepsi beliau, tentang bagaimana kita memahami perbedaan,” ujar Ganjar saat itu.

2. Menghadiri Acara Jalan Sehat Kerukunan Umat

Kanwil Kemenag Jawa Tengah menggelar aksi jalan sehat kerukunan dan deklarasi umat beragama di Kota Semarang pada 14 Januari 2023. Acara ini turut dihadiri oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah saat itu.

Selama kegiatan tersebut, Ganjar Pranowo menyatakan bahwa mempromosikan kerukunan beragama di dapat diwujudkan dalam berbagai cara, seperti yang telah dilakukan oleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah.

Acara jalan sehat ini melibatkan tokoh-tokoh dari berbagai agama yang bersatu, mempromosikan kerukunan dalam berbagai kegiatan yang digerakkan oleh Kemenag. Kegiatan serupa juga diadakan secara serentak di seluruh Indonesia.

“Kita bisa menunjukkan kepada masyarakat, umat beragama di Indonesia, khususnya yang hari ini ada di Jawa Tengah, itu ya ngene iki (ya seperti ini), rukun. Kemudian dalam kegiatan keseharian mereka saling bergotong royong, ketika mereka menjalankan ibadah, semua saling menghormati dan ini bisa dijadikan gerakan,” ungkap Ganjar.

Lebih dari 2.400 peserta bergabung dalam jalan sehat ini, bersama-sama menjalani rute melalui beberapa jalan di Semarang. Selama perjalanan, Ganjar Pranowo dan peserta lainnya terlihat kompak dan bersenang-senang.

3. Menjaga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)

“Moderasi beragama adalah investasi jangka panjang untuk merawat kerukunan,” kata Ganjar saat kegiatan Penerimaan Studi Tiru FKUB Provinsi Kaltim di Jateng, Komplek Gubernuran, Kota semarang.

Melalui acara Studi Tiru FKUB Kaltim, Ganjar menjelaskan bahwa di Jawa Tengah, telah ada berbagai kegiatan dan aktivitas yang bertujuan untuk merawat kerukunan antar umat beragama.

Beberapa diantaranya melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta penyelenggaraan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) yang baru-baru ini diresmikan. Selain itu, di Jawa Tengah juga terdapat FKUB Muda, yang anggotanya merupakan generasi Z.

Ganjar menekankan bahwa berbagai kegiatan di Jawa Tengah melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk para penghayat aliran kepercayaan. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip kearifan lokal dan konstitusi UUD 1945, yang menjamin kebebasan beragama dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing penduduk.

Ganjar juga berbagi contoh konkret di mana berbagai kelompok agama saling membantu dan bergotong-royong dalam situasi darurat, seperti saat terjadi banjir.

Pada saat-saat tersebut, gereja dapat menjadi tempat pengungsian yang juga membantu umat Muslim dalam melaksanakan salat. Ganjar menekankan bahwa semua tindakan tersebut bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam berbagai potret aksi Ganjar ini, kita dapat melihat bagaimana dia terus mempromosikan kerukunan beragama sebagai pondasi penting bagi keharmonisan Indonesia yang beragam.

Seluruh tindakan dan langkah-langkah yang diambilnya bertujuan untuk menjaga kerukunan dan memperkuat persatuan di tengah perbedaan.

Quote