Tarakan, Gesuri.id - Setelah melakukan reses di Kelurahan Kampung Satu Skip, giliran Kelurahan Karang Anyar disambangi Anggota DPR RI Dapil Kaltara, Ir Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Jumat (25/2) malam.
Baca: Memahami Hikmah Analogi Menag Soal Adzan dan Suara Anjing
Sejumlah masukan dan berbagai permintaan diajukan masyarakat dari seluruh RT yang ada di Kelurahan Karang Anyar tepatnya di RT 57 Jalan Bhakti.
Di antaranya yakni keinginan membangun gedung SMA namun lahannya yang tidak tersedia.
Lalu warga juga mempertanyakan bantuan PKH, persoalan infrastruktur jalan, permintaan gerobak sampah roda tiga, persoalan air PDAM dan persoalan lahan.
Dikatakan Anggota DPR RI Dapil Kaltara, Ir Deddy Yevri Hanteru Sitorus, berbicara persoalan bantuan PKH, dikarenakan ada keterlambatan masuk dalam kementerian, saat ini data masih dalam proses verifikasi.
Karena lanjutnya, itu di luar proses normal. Dimana sebelumnya Mensos Risma pernah datang ke Tarakan dan membawa persoalan ini untuk diselesaikan di pusat.
“Lalu kita ajukan sebanyak 1.536 nama yang diusulkan penerima baru PKH,” ujarnya seraya meminta masyarakat bersabar menanti proses verifikasinya.
Kemudian lanjutnya persoalan pengangkutan sampah menggunakan motor roda tiga itu dinilainya penting sebagai upaya kebersihan permukiman.
Begitu juga persoalan jalan dimana, ada jalan provinsi serta anggota DPRD Kota Tarakan bisa melaksanakan program konkret di wilayah tugas atau dapil masing-masing.
Terhadap persoalan jalan, solusinya ada dua. Pertama harus melihat dari sumber anggaran yakni ada PAD dan kedua dari dana alokasi umum (DAU).
“Itu yang rutin. Ada namanya DAK. Tapi itu kan melalui effort yang luar biasa supaya dapat tambahan alokasi di luar DAU. Itu saja peluangnya,” ujarnya.
Problemnya saat ini kondisi anggaran yang kecil dan tidak memadai tingkat provinsi sementara di kabupaten/kota mengalami defisit, ini harus digenjot melalui bagaimana DAK diperbanyak.
“Itu yang sedang diusahakan di DPR sana. Hanya saat ini kita terkunci situasi Covid-19.
Ada refocusing anggaran dan sebagainya sehingga saya masih meraba bagaimana caranya. Karena Kaltara, kebutuhan infrastrukturnya luar biasa,” ujar Deddy Sitorus.
Jika melihat seperti wilayah Apau Kayan, akses transportasi yang luar biasa sampai membuat mobil terguling karena melewati jembatan kayu, melewati jalan lumpur.
“Di Krayan yang jalan aspal hanya 5 kilometer jadi luar biasa. Mudahan dengan adanya KIPI bisa mendorong aktivitas ekonomi dan mendorong PAD dan perlahan terbangun infrastruktur itu.
Tidak mungkin dilakukan sekejap mata langsung terbangun,” jelasnya
Baca: Basarah: Kisruh Rusia-Ukraina Bukti Pidato Bung Karno Benar
Terhadap persoalan gedung sekolah, tidak ada lahan yang clear and clean. Ada lahan 4 hektare ternyata masih ada bermasalah.
“Provinsi sudah oke, tinggal mencari lahan yang paling baik, clear. Tidak ada masalah pembangunan sekolah itu.
Dari DPRD Tarakan sudah diskusi dengan Provinsi Kaltara. Mudahan lahannya yang bisa didapatkan segera,” pungkasnya.
Kontributor: yogen sogen