Ikuti Kami

Petani Bawang di Nganjuk Manfaatkan Teknologi Berbasis Android 

Terdapat 8 varietas bawang yang sudah di kembangkan.

Petani Bawang di Nganjuk Manfaatkan Teknologi Berbasis Android 
Petani bawang asal Nganjuk, Puji Santoso.

Jakarta, Gesuri.id - Produk Bawang UMKM oleh para petani Nganjuk dalam pameran produk dan UMKM pada Rakernas PDI Perjuangan V di JIEXpo Kemayoran, Jakarta 

Dalam upaya untuk meningkatkan produk, salah seorang petani bawang mengungkapkan bahwa mereka mengembangkan berbagai varietas bawang, termasuk varietas yang dikembangkan bersama pemerintah dan swasta. Terdapat 8 varietas bawang yang sudah di kembangkan.

"Jadi di kita kembangkan beberapa varietas bersama pemerintah bahkan kami juga memproduksi varietas dari syariah windo swasta dan dari pemerintah. Varietas Nganjuk itu ada 2 tajuk bauji dan kami melakukan pengembangan varietas nganjuk seperti Varietas Manjung, Trisula katumi, Philip dan Sanren dan masih banyak, ada 8 jenis yang kita kembangkan." Ucap Puji Santoso.

Baca: Sugirah Siap Wujudkan Kedaulatan Pangan

Puji juga menekankan pentingnya perawatan yang sesuai dengan jenis varietas bawang yang ditanam. Puji menjelaskan bahwa setiap varietas memiliki kebutuhan perawatan yang berbeda, dan petani yang bekerja sama dengan mereka telah memahami perbedaan tersebut. 

"Perawatan bawang, Beda varietas beda perawatan artinya, kan kita kembangkan varietas dari windo itu ya dalam bentuk biji itu nah kalau tajuk bauji itu semua petani udah paham dan ini sesuai karakter bawang masing-masing" katanya

Dalam usahanya untuk menjaga kualitas produk, Puji mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi canggih seperti teknologi Budi Daya dan greenhouses yang ramah lingkungan. Mereka menjamin kualitas bawang merah yang mereka hasilkan baik, untuk konsumsi maupun produksi benih, serta menawarkan pendampingan kepada pelanggan di seluruh Indonesia.

"Menjaga kualitas bawang kami, kami menggunakan teknologi yang kita kembangkan teknologi Budi daya dengan menggunakan penggunaan green house yang Rama lingkungan. Hasil yang kami produksi memang bawang merah yang Rama lingkungan dan produksi benih kami memang kami berani jamin dan kalau ada yang mau pesan di kita kami siap melakukan pendampingan dimanapun seluruh Indonesia kami siap mendampingi,". Jelasnya.

Baca: Sri Untari: Pangan Berdaulat, Negara Kuat dan Rakyat Makmur

Dalam setahun, produksi bawang menghasilkan sekitar 800 ton bawang, dengan tiga musim tanam yang menghasilkan 300 ton per musimnya. Produksi benih mereka mencapai 750 ton per tahun, menunjukkan komitmen mereka terhadap pemuliaan bawang yang berkualitas.

Puji juga memaparkan bahwa pentingnya teknologi dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi. Mereka telah mengembangkan teknologi termasuk sistem penyiraman otomatis, teknologi pemupukan, dan bahkan aplikasi pestisida yang menggunakan drone. Semua teknologi ini berbasis sistem informasi berbasis Android yang mereka kembangkan.

"Bahkan untuk aplikasi pestisida dengan menggunakan drown, aplikasi pestisaidnya itu pake drown. Untuk penyiramannya kita pakai Srinkler kita gabungkan teknologi informasi yang berbasis android." Ungkapnya

Quote