Bangkalan, Gesuri.id - Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Jawa Timur (Jatim) pendukung Ganjar Pranowo membantu para pelaku UMKM dengan mengadakan pelatihan digital marketing.
Puluhan pemuda Bangkalan yang memiliki UMKM ikut serta dalam pelatihan ini.
Lewat pelatihan yang sukses digelar di Desa Buluh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jatim ini, relawan PMN Jatim mendorong para peserta agar bisa memanfaatkan teknologi saat ini untuk mengembangkan bisnis UMKM mereka.
Baca: Prananda, Koster dan Ganjar Pranowo Joged Bumbung di Sanur
Koordinator Daerah PMN Bangkalan, Arief Juniyardi mengatakan bahwa pelatihan digital marketing dilaksanakan dengan tujuan memperluas pasar dan konsumen dari UMKM yang dikelola anak muda di Bangkalan.
'Dengan adanya pemahaman digital marketing, teman-teman itu bisa membranding produknya dengan lebih baik lagi secara online. Terus yang kedua, teman-teman lebih luas untuk pemasarannya. Sehingga mudah untuk berjualan, dan mudah untuk dikenalkan oleh kalangan-kalangan di Indonesia," kata Arief.
Menurutnya, masih banyak anak muda di Bangkalan yang belum memahami apa itu digital marketing. Sehingga usaha milik para pemuda tersebut sulit untuk berkembang.
Baca: Memaknai 34 Menit Ganjar Pranowo dan Najwa Shihab
"Di kalangan pemuda Bangkalan sendiri, teman-teman lebih dominan berjualan di tempat. Kurang pemahaman digital marketing tersebut, entah cara mengakses pembuatan toko di media online," jelasnya.
PMN Jatim mendorong peserta agar bisa menjalankan bisnisnya dengan mengikuti perkembangan zaman. Seiring berkembangnya bisnis lewat digital marketing nantinya, maka keuntungan yang didapat juga akan terus bertambah.
Sebab itu, dalam pelatihannya relawan ini mengedukasi peserta mulai dari pengenalan dasar-dasar digital marketing, cara membuat toko di marketplace online, hingga cara membranding produk usaha mereka.
"Semoga lebih luas lagi pemahaman terkait digital marketing, pemahaman branding sosial di produk sendiri, sehingga teman-teman bisa melakukan optimalisasi digital marketing (produk mereka)," tutur Arief.