Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Mimika, Adrian Andika Tie, memberikan sorotan serius terhadap lambatnya pelaksanaan pekerjaan fisik di Kabupaten Mimika yang dinilainya berdampak langsung pada penyerapan anggaran dan kualitas pembangunan.
"Persoalan pekerjaan fisik yang seringkali terlambat dalam proses pelelangan harus ada perubahan. Hal ini tentunya berdampak pada progress dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan,” kata Adrian, Kamis (26/6/2025).
Adrian menegaskan bahwa sejumlah proyek yang seharusnya memiliki waktu pelaksanaan hingga enam bulan justru terlambat dimulai, bahkan kerap baru berjalan pada bulan Agustus atau setelahnya.
Ia menyebut kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama terjadinya proyek mangkrak dalam beberapa tahun terakhir.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara dinas-dinas teknis dan kepala daerah untuk memastikan visi dan misi pembangunan daerah dapat diwujudkan sesuai harapan masyarakat Mimika.
Adrian juga berharap agar dinas terkait bisa lebih tanggap dan aktif dalam merencanakan serta menjalankan proyek-proyek fisik, termasuk membuka ruang bagi partisipasi pengusaha lokal, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
"Kami berharap pengusaha atau kontraktor lokal bisa diberdayakan dan mendapatkan kesempatan dalam proyek-proyek ini. Jangan sampai ada perusahaan yang mengatasnamakan OAP, tetapi pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh orang lain,” tegasnya.
Lebih lanjut, Adrian menyampaikan optimismenya bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, pengusaha lokal di Mimika akan berkembang dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
Ia menutup dengan penekanan bahwa keberlanjutan dan kesetaraan dalam pemberdayaan ekonomi lokal harus menjadi prioritas demi kemajuan Kabupaten Mimika ke depan.