Ikuti Kami

Ananta Minta BRI Tetap Sebagai Bank Wong Cilik

Ananta menilai bahwa pihak BRI seperti tidak punya standar yang jelas.

Ananta Minta BRI Tetap Sebagai Bank Wong Cilik
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, St Ananta Wahana.

Banten, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, St Ananta Wahana, mengingatkan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero agar tetap menjaga Image sebagai Bank milik orang-orang kecil atau “Wong Cilik”.

Demikian disampaikan Ananta Wahana saat ia melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) ke Banten dengan Bank BUMN tersebut.

Baca: Bupati Nikson Resmikan Listrik Masuk 9 Dusun di Torhonas

Ananta menceritakan, ketika turun menemui konstituennya, ia kerap mendapat keluhan dari masyarakat tentang BRI. Mulai dari peyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), hingga penagihan dari pihak BRI kepada keluarga nasabah atau Debitur yang telah meninggal dunia.

Untuk penyaluran BPUM, Wakil rakyat asal Dapil Banten III ( Tangerang Raya. Yaitu, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tengerang Selatan) menjelaskan, sistem pencairan di setiap Wilayah di Dapilnya berbeda-beda. 

Dalam kondisi ini, Ananta menilai, bahwa pihak BRI seperti tidak punya standar yang jelas. Karena, bagi Presidium GMNI Periode 1989-1991 ini, jika sudah ada datanya, pihak Bank tidak perlu berbelit-beli untuk membagikan. Sebab, hal itu menyangkut kepentingan orang miskin.

"Kita juga tidak tahu seperti apa standar penyalurannya, karena ada yang namanya pawang hujan itu dapat, tapi pengusaha gorengan malah justru persyaratannya njlimet. Ngurus Rp2,4 juta, tapi ngurusnya bisa sampai tiga hari," kata Ananta melalui keterangannya, Senin (25/1).

Ananta juga menyayangkan, adanya dugaan petugas BRI yang melakukan penagihan terhadap keluarga nasabah yang sudah meninggal. 

Mirisnya, lanjut Ananta, petugas tersebut bahkan sampai memberikan peringatan. Padahal, Isteri dan keluarga yang ditinggalkan itu, sedang kesulitan ekonomi, apalagi di tangah pandemi COVID-19.

"BRI harus menjaga image sebagai Bank-nya Wong Cilik, Bank-nya Wong Ndeso. Dan ketika saya menemui konstituen, ini ada keluhan bahwa BRI meneror, menagih ke keluarga nasabah, debitur yang sudah meninggal sekitar setahun yang lalu," terang Pria kelahiran 28 April 1966 ini.

Kendati demikian, ia memberi apresiasi yang tinggi terhadap program CSR yang dikeluarkan BRI terhadap konstituen di dapilnya. Hanya saja, Dia meminta agar program tersebut lebih dimaksimalkan.

Baca: Bupati Zahir Pulangkan 18 Imigran dan Beri Santunan  

Sementara itu, menanggapi soal adanya penagihan terhadap keluarga nasabah atau debitur yang sudah meninggal, Agus Noorsanto, selaku Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN, menjelaskan, pihaknya akan melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. 

Pasalnya, lanjut Agus, pihaknya baru menerima laporan hari ini terkait hal itu.

"Pada prinsipnya, sebetulnya kita melakukan sesuai fungsi masing-masing, petugas dan lain sebagainya. Saya kira ini perlu didalami, seperti apa sih. Apakah ini kesalahpahaman atau apa. Tapi akan kami dalami. Karena saya belum tahu, baru dapat, jadi akan kami dalami dulu," kata Agus Noorsanto. Dilansir dari telusur id. 

Quote