Ikuti Kami

Ansy : NTT Kaya Ikan, Seharusnya Nelayan Sejahtera!

Kekayaan Sumber Daya Alam Pesisir dan laut berlimpah harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ansy : NTT Kaya Ikan, Seharusnya Nelayan Sejahtera!
Anggota DPR RI Dapil NTT II Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Dapil NTT II Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan, beberapa waktu lalu dirinya mendapat kiriman dua video singkat dari para nelayan di Kota Kupang dan Lembata, NTT.

Dalam video pertama, tampak para nelayan di Kupang berhasil menangkap Ikan Tuna Sirip Biru (Bluefin Tuna) di perairan Laut Sawu. 

Lalu di video kedua, terlihat masyarakat pesisir di Lembata menangkap ikan berlimpah yang terdampar di tepi pantai karena dibawa ombak. 

Baca: Rokhmin Kritik Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan

"Bagi saya, dua video ini mewakili gambaran nyata bahwa NTT kaya akan ikan dan sumber daya laut lainnya," ujar Ansy.

Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, Ikan Tuna Sirip Biru yang ditangkap para nelayan beratnya 292 kg. Struktur daging Ikan Tuna Sirip Biru kenyal dan memiliki kandungan protein lengkap, omega-3, dan berlimpah vitamin B6 untuk kesegaran otak. 

Tidak heran ikan jenis ini dijual di pasar dengan harga sangat mahal. 

"Para nelayan menceritakan bahwa Ikan Tuna Sirip Biru tersebut dibeli dengan harga 3 miliar rupiah satu ekor. Jika dijual langsung ke Jepang, harga ikan tersebut mencapai 40 juta yen atau setara 25 miliar rupiah, harga yang sangat fantastis!" ungkap Ansy. 

Hal itu menunjukkan bahwa NTT memiliki kekayaan Sumber Daya Alam Pesisir dan laut berlimpah yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para nelayan. 

"Perairan laut NTT memang kaya akan ikan tangkap. Data BPS menunjukkan, produksi perikanan tangkap di NTT berada di atas 120.000 ton per tahun. Tahun 2016 sebesar 123 ribu ton, lalu naik menjadi 138.000 ton pada tahun 2017," ujar Ansy. 

Anggota Komisi IV DPR-RI itu melanjutkan, NTT adalah provinsi pengekspor ikan. Total ekspor ikan NTT mencapai 225,196 ton atau senilai US$ 1,2 juta tahun 2019.

Adapun negara tujuan ekspor produk perikanan NTT adalah Cina, Jepang, Timor Leste, Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Brunei Darusalam.

"Potensi perikanan NTT mencakup panjang garis pantai sekitar 5.700 km dan luas laut mencapai 15.141.773,10 hektare.  Potensi yang mendukung sektor perikanan seperti hutan mangrove seluas 51.854,83 Ha (11 spesies), terumbu karang sebanyak 160 jenis dari 17 famili," ujar Ansy.

Potensi perikanan tangkap, lanjut Ansy, terdiri dari Potensi Lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY) 388,7 ton/tahun dengan jenis-jenis ikan ekonomis penting seperti ikan pelagis (tuna, cakalang, tenggiri, layang, selar, kembung), ikan demersal (kerapu, ekor kuning, kakap, bambangan) dan komoditi lainnya (lobster, cumi-cumi, kerang darah, dan lain-lain).

"Ketersediaan ikan yang sangat melimpah seharusnya berseiring dengan kesejahteraan nelayan dan tingginya konsumsi ikan di NTT," ujar Ansy. 

Ansy melanjutkan, data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT tahun 2017, jumlah nelayan NTT sebanyak 79.642 orang, dengan jumlah Rumah Tangga Perikanan sebanyak 25.003 RTP. 

Nilai Tukar Nelayan (NTN) per Desember 2017 sebesar 108,33. Sedangkan NTN rata-rata secara nasional tahun 2017 mencapai 109,85. 

"Hal ini menggambarkan tingkat kesejahteraan nelayan NTT (NTN 106,95) masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kesejahteraan nelayan secara nasional (NTN 109,85). ," ujar Ansy.

Sementara itu, konsumsi ikan warga NTT juga sangat rendah, masih jauh di bawah angka nasional. 

"Ironis, ikan kita melimpah, konsumsi ikan masyarakat NTT masih sangat rendah, " tambah Ansy.

Ansy melanjutkan, untuk mendukung para nelayan, negara juga harus memberikan alat-alat tangkap yang memadai, sesuai kebutuhan nelayan.

Baca: Pemerintahan Jokowi Komitmen Jaga Kedaulatan Perikanan

Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Legislatif, Pemprov NTT, Pemkab, dan lembaga ilmiah perlu duduk bersama untuk membahas grand design pembangunan kelautan dan perikanan NTT.

"Arahnya pada pemanfaatan potensi kelautan NTT, peningkatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat NTT pada umumnya.
Laut harus menjadi ruang hidup dan sumber hidup bagi masyarakat NTT," ujar Ansy.

Quote