Ikuti Kami

Ansy: Pariwisata Pantar Alor Harus Berorientasi Manusia!

Alor adalah salah satu kabupaten di NTT yang memiliki kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan.

Ansy: Pariwisata Pantar Alor Harus Berorientasi Manusia!
Ilustrasi. Wisata Alor, Pulau Cantik di Timur Indonesia.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) baru-baru ini diundang berbagi pemikiran dalam diskusi virtual oleh Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Alor, Muhammad Saleh Goro.

Diskusi tersebut bertemakan "Pembangunan Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari) Berbasis Kelautan dan Perikanan di Kawasan Selat Pantar Kabupaten Alor."

Baca: My Esti Berikan Bantuan ke Berbagai Gereja

Hadir pula sebagai narasumber Direktur Jasa Kelautan Ditjen Pengelolaan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Miftahul Huda.

Ansy mengungkapkan, Alor adalah salah satu kabupaten di NTT yang memiliki kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan.

Panorama pantai dan laut Alor sangat indah, habitat-ekosistem bawah lautnya menakjubkan.

"Karena itu pariwisata bahari Alor mesti dikembangkan, sektor kemaritimannya harus diberdayakan agar masyarakat pesisir mendapatkan manfaatnya," ujar Ansy.

Ansy pun menyampaikan beberapa poin pemikiran yang dia beri judul "NARASI P" yang mencakup beberapa poin. 

Poin pertama, adalah pengembangan pariwisata pesisir Pantar Alor harus fokus dan berorientasi pada "PEOPLE" (manusia). 

"Maksudnya, pengembangan Desa Wisata Bahari harus memberikan manfaat ekonomi (ASPEK EKONOMIS) bagi masyarakat pesisir berupa peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan," ujar Ansy.

Ansy melanjutkan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan rakyat menjadi kata kunci.

Ini penting, lanjut Ansy, karena umumnya masyarakat pesisir hidup dalam banyak keterbatasan, minim air bersih, minim penerangan listrik, minim fasilitas kesehatan dan sanitasi buruk.

Baca: Banteng Sumsel Buka Dapur Umum & Bagi 5.000 Nasi Bungkus

Kemudian, poin kedua Narasi P adalah "PLANET" (bumi). Maksudnya, paradigma dasar pengembangan Desa Wisata Bahari adalah perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup pesisir dan bawah laut. 

"Ekosistem kelautan harus dijamin keberlanjutannya agar keindahan pantai dan alam bawah laut tetap menjadi daya tarik wisatawan untuk melihatnya. KONSERVASI BERKELANJUTAN menjadi kata kunci untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan (ASPEK EKOLOGIS)," ujar Ansy.

Lalu Narasi P ketiga adalah PROFIT. Ansy menjelaskan, keberadaan Desa Wisata Pesisir harus membawa profit atau keuntungan ekonomi bagi berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. 

"Baik itu korporasi, investor, masyarakat pariwisata dalam arti luas semisal agen pariwisata, pelaku-pegiat pariwisata, juga benefit bagi masyarakat sekitarnya (ASPEK KEADILAN EKONOMIS)," ujarnya. 

Lalu, Narasi "P" keempat adalah pewilayahan atau zonasi. Zonasi merupakan aspek penting yang harus diperhatikan agar ke depan, kepentingan investasi tidak lantas mengorbankan aspek konservasi. 

"Ada zona yang merupakan ruang konservasi, ada zona yang menjadi wilayah investasi. Jangan karena nafsu investasi, zona konservasi dirusak," ujar Ansy.

Kemudian, Narasi P Kelima adalah PRASARANA dan SARANA  PENDUKUNG Desa Wisata Bahari Pantar. 

"Destinasi wisata yang baik harus memiliki kesiapan prasarana-sarana pendukung, berupa jalan, listrik, air bersih, transportasi dan lain-lain untuk membuat wisatawan merasa nyaman dan aman," ujar Ansy.

Dan Narasi P yang keenam, adalah pemberdayaan masyarakat pesisir agar memiliki keterampilan dan kecakapan sebagai pelaku pariwisata. 

"Misalnya dengan memberikan pelatihan untuk menenun, membuat kerajinan tangan, membuat kuliner produk olahan laut untuk dijual ke wisatawan," ujar Ansy.

Lalu, Aspek P Ketujuh adalah PILOT PROJECT. Ansy mengungkapkan, ada banyak desa pesisir sekitar Pantar Alor. Namun, agar berhasil, sebaiknya pengembangan Desa Wisata Bahari difokuskan dulu pada beberapa desa sebagai percontohan. 

"Desa yang dijadikan percontohan harus didasarkan pada pertimbangan objektif. Saya yakin, bila PILOT PROJECT berhasil, desa-desa itu akan menjadi ROLE MODEL Desa Wisata Bahari," pungkas Ansy.

Quote